Penelitian itu dilakukan sepanjang tahun 2003-2005. Salah satu tahap penelitian Didik yaitu penelitian biomolekuler.
Penelitian biomolekuler dalam penelitian ini yakni pemeriksaan darah dari orang yang kerokan dan orang yang tidak kerokan.
Didik mengumpulkan sejumlah orang dengan kondisi serupa, seperti berat badan, usia, dan mengalami nyeri otot sebagai salah satu ciri ”masuk angin”.
Baca Juga : Dampak Jatuhnya Lion Air JT 610, Begini Cara Kabarkan Berita Sedih Pada Anak
Semua responden adalah perempuan karena mereka dinilai lebih suka kerokan daripada laki-laki.
Para responden dibagi dalam dua kelompok dan menjalani pemeriksaan darah.
Kelompok pertama kemudian dikerok, sedangkan kelompok kedua tidak.
Seluruh responden selanjutnya diperiksa lagi darahnya. Ada empat hal yang diamati, yakni perubahan kadar endorfin, prostaglandin, interleukin, serta komplemen C1 dan C3.
Source | : | ncbi.nlm.nih.gov |
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR