Nakita.id - Kekerasan bisa terjadi di mana saja.
Bahkan di lingkungan pendidikan yang sarat akan nilai budi pekerti luhur.
Sejauh ini, tak sedikit kasus-kasus penganiayaan serta pelecehan yang dilakukan guru kepada muridnya.
Baca Juga : Guru Merundung Siswa Berusia 6 Tahun, Orangtua 'Ngamuk' di Sekolah Hingga Bentrok dengan Polisi
Meski seharusnya guru menjadi pelindung, namun ada saja guru yang justru menyebabkan luka juga trauma mendalam bagi siswanya.
Namun siapa sangka, baru-baru ini justru terjadi kasus murid yang melakukan penganiayaan pada gurunya.
Sabtu (27/10/2018), seorang siswa kelas 8 di Sekolah Veer Chander Singh Garhwali, Delhi, India dilaporkan memukul gurunya dengan tongkat besi.
Kejadian bermula ketika sang guru, Shyam Sunder Choudhary memergoki siswa tersebut menyimpan tongkat besi di tasnya.
Guru pun langsung menelepon pamannya terkait hal ini.
Terlebih lagi, bocah tersebut sama sekali tidak membawa buku di dalam tasnya.
Siswa lain mengatakan kepada polisi bahwa sang guru telah menyita batang besi tersebut.
Karena tengah sibuk dengan pekerjaannya, guru tersebut hanya meletakkan batang besi di mejanya.
Baca Juga : Tanpa Pacaran, Pasangan di Yogyakarta Ini Menikah dengan Mahar Ikrar Sumpah Pemuda
Siswa yang marah tadi nekat mengambil kembali tongkat tersebut dan menyimpannya di tas.
"Ketika guru mencoba untuk mengambil tas, siswa mengambil tongkat dan memukul guru di wajah dan kepala menyebabkan cedera. Setelah menyerang guru, siswa melarikan diri dengan memanjat dinding batas sekolah. Administrasi sekolah bergegas korban ke AIIMS," jelas Vijay Kumar, wakil komisaris polisi setempat.
Menurut pihak sekolah, siswa tersebut sudah 15 hari bolos sekolah dan baru hari itu kembali masuk.
Karena itulah sang guru mengambil tasnya untuk memeriksa buku, namun ternyata tidak ada buku sama sekali di sana.
Berdasakan keterangan saksi, bocah tersebut memukul gurunya hingga 5 kali.
Ketika murid lain berusaha menangkapnya, ia mengancam akan memukul mereka dengan batang besi yang sama.
Setelah melakukan aksinya, siswa tersebut melarikan diri dengan memanjat pagar sekolah.
"Saya mengajar di kelas terdekat ketika saya mendengar keributan dan bergegas ke ruang kelas," kata Ashok Kumar Yadav, guru bahasa Inggris.
Baca Juga : Tak Hanya Seks, Ini 7 Hal yang Paling Diinginkan Suami dari Sang Istri
Yadav mengatakan bahwa pejabat senior dari Direktorat Pendidikan telah mengunjungi sekolah karena insiden tersebut.
Sementara sang guru kini tengah mendapat perawatan medis di All India Institute of Medical Science(AIIMS).
Pada Februari lalu, kasus serupa juga pernah terjadi di Sampang, Jawa Timur.
Seorang guru bernama Ahmad Budi Cahyono meninggal setelah dipukul oleh muridnya di bagian pelipis.
Kabar ini sempat viral karena pelakunya sempat meminta maaf langsung setelah kejadian dan guru tersebut juga masih bisa pulang ke rumah.
Sesampainya di rumah, rasa pusing tiba-tiba dirasa korban hingga akhirnya dibawa ke rumah sakit DR Soetomo, Surabaya.
Tak disangka korban dinyatakan mengalami mati batang otak hingga akhirnya meninggal dunia.
Baca Juga : Satu Keluarga FX Ong Bunuh Diri, Inilah Isi Pikiran Seseorang Sebelum Bunuh Diri
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | kompas,IndiaToday |
Penulis | : | Kunthi Kristyani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR