Nakita.id - Nyeri di leher dapat menyebabkan postur yang buruk, serta stres berlebih.
Kita semua telah atau akan menderita nyeri di leher pada beberapa titik dalam hidup.
Duduk dalam posisi yang buruk juga dapat menyebabkan nyeri di leher muncul.
Dalam beberapa kasus, nyeri di leher ini bisa menjadi kronis.
Baca Juga : Waspada Moms, Nyeri di Leher Bisa Jadi Tanda Penyakit Kanker
Namun, hampir 90% nyeri di leher akhirnya hilang dengan sendirinya.
Bahkan, terkadang tidur malam yang nyenyak atau istirahat jauh lebih baik daripada obat penghilang rasa sakit.
Berikut 5 fakta tentang nyeri di leher :
1. Nyeri leher dan pusing
Pusing bisa terjadi karena berbagai penyebab.
Pusing sering disebabkan oleh gangguan neurologis yang berhubungan dengan gangguan leher yang timbul berkaitan dengan usia.
Jenis pusing ini disebut "servicogenic".
Baca Juga : Nyeri Leher saat Bangun Tidur, Benarkah Akibat Salah Bantal?
Terkadang, banyak orang mengaitkan jenis pusing ini dengan kelelahan.
Namun, penyebab lainnya karena masalah tulang belakang.
Misalnya, gerakan yang buruk dapat menyebabkan pusing atau pingsan.
Selain itu, Moms mungkin juga mengalami masalah penglihatan, mual, dan muntah.
Meskipun ini bukan masalah kesehatan yang serius, ini dapat menyebabkan banyak masalah dan kecemasan.
Oleh karena itu, Moms perlu ke dokter sebelum mengalami masalah lebih lanjut.
Baca Juga : Atasi Nyeri Leher Cukup Pakai Bahan Alami yang Ada Di Dapur!
2. Kejang otot dan stres
Moms pasti mengalami sakit kepala dan leher kaku setelah bekerja.
Ini adalah gejala umum masalah kejang otot yang hampir selalu karena kombinasi fatal antara stres dan postur yang buruk.
Masalah ini biasanya berlangsung dalam beberapa hari atau paling lama seminggu.
Kondisi ini meningkatkan kekakuan otot leher, menghalangi fleksibilitas dan mengencangkan saraf di area ini sampai akhirnya menyebar ke kepala.
Selain itu, jika kita mempertahankan postur tubuh yang buruk selama berjam-jam maka masalahnya akan menjadi serius.
Baca Juga : Ganti Kasur 7 Tahun Sekali Kalau Tak Mau Nyeri Leher dan Punggung
3. Radang sendi leher
Radang sendi leher memengaruhi sebagian kecil di usia muda dan 90% orang di atas usia 65 tahun.
Cervical spondylosis adalah penyakit degeneratif yang sangat umum.
Sendi di area ini biasanya terasa kaku, pusing dan sakit leher.
Selain itu, masalah ini disertai dengan kesemutan dan hilangnya kekuatan di satu tangan atau lengan.
Penyakit ini tidak dapat disembuhkan tapi perkembangannya sangat lambat, jadi Moms dapat melakukan perawatan terbaik.
Baca Juga : Kencangkan Kulit Wajah dan Leher yang Kendur dengan 10 Cara Ini, Efektif Moms!
4. Herniated disc: melumpuhkan dan menyakitkan
Saat Moms menderita herniated disc berarti tulang belakang Moms kehilangan fleksibilitas dan elastisitasnya.
Selanjutnya, ligamen yang mengelilingi cakram menjadi rapuh yang menyebabkan nyeri leher, nyeri punggung dan kesulitan bergerak.
Selain rasa sakit dan kekakuan di leher, Moms juga bisa merasakan hilangnya kepekaan di ektremitas atas dan Moms mungkin mengalami pusing.
Menurut para ahli, perawatan yang efektif untuk herniated disc adalah obat, istirahat dan rehabilitasi.
Namun, satu-satunya pilihan adalah operasi pada kasus yang lebih parah.
Baca Juga : Jangan Remehkan Kulit Belakang Leher Menghitam, Bisa Jadi Tanda Penyakit Ini!
5. Cukup tidur untuk mencegah nyeri di leher
Tidur yang nyenyak antara 8 hingga 10 jam dapat meringankan.
Selain itu, insomnia kronis meningkatkan risiko berbagai gangguan muskuloskeletal.
Jadi, cobalah untuk memperbaiki kualitas tidur dengan menggunakan bantal yang tepat dan kasur sesuai dengan tubuh Moms.
Karena Moms juga perlu tidur dalam posisi yang nyaman jika Moms mengalami nyeri leher.
Berikut beberapa panduannya:
- Jangan tidur tengkurap.
- Hinduri menggunakan bantal yang memelintir leher Moms.
- Spesialis merekomendasikan menggunakan handuk yang digulung dan menempatkannya tepat di bawah bahu Moms.
Moms akan merasakan leganya saat bangun keesokan harinya.
Baca Juga : Oleskan Bawang Merah di Leher Sebelum Tidur, Ini yang Akan Terjadi!
Kesimpulannya, meskipun nyeri leher umum terjadi, itu selalu dapat diobati.
Sesuatu yang sederhana seperti memperhatikan postur tubuh dan kualitas tidur yang dapat membantu kita untuk memiliki kualitas hidup yang lebih baik.
Source | : | Step to Health |
Penulis | : | Nila Kusuma Pratiwi |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR