3. Melupakan masa lalu
Mengingat rasa sakit dan kekecewaan bukan akan menyembuhkan justru akan makin menyakitkan.
Tak hanya bagi diri sendiri, juga bagi masa depan seseorang.
Meski kadang masa lalu tak perlu dilupakan, tetapi kenangan masa lalu yang membuat seseorang hancur dan sempat terpuruk justru harus dihilangkan dan diganti dengan kenangan baik di masa sekarang dan masa depan.
Bergulat dengan masa lalu dan memandang bahwa mantan pasangan lebih bahagia akan merusak masa depan.
Ada baiknya bila seseorang kembali membentuk ruang baru untuk masa depan, bekerja keras dan melupakan hal yang memicu perpecahan dan mengganti dengan kegiatan positif karena emosi akan otomatis terkendali dan lebih baik dalam menjalani masa depan.
4. Memperbaiki komunikasi
Jangan anggap komunikasi justru menjadi jurang perpecahan.
Untuk yang pernah gagal dalam berumah tangga, menjalin komunikasi dengan calon pasangan baru justru bisa meminimalisasi terjadinya hal-hal yang tak diinginkan dalam hubungan ke depan.
Karena menghabiskan waktu berkomunikasi bisa jadi jalan untuk mengenal pribadi satu sama lain lebih dalam dan memahami lebih dalam.
Dari tip tersebut, pasangan yang pernah bercerai dan akan menikah lagi juga pasti memiliki alasan.
Alasan apa yang mereka pilih saat memutuskan menikah lagi setelah bercerai?
1. Jatuh cinta
Jatuh cinta memang kadang diistilahkan seperti membutakan mata seseorang.
Memang benar bahwa jatuh cinta kadang membuat seseorang mabuk kepayang, akan tetapi saat memulai jatuh cinta, ada baiknya bila pasangan tidak terburu-buru untuk membuat komitmen.
Dalam jatuh cinta, pasangan satu sama lain harus menggunakan waktu yang berkualitas dan menghabiskan waktu mengenal satu sama lain, sebelum akhirnya mantap dan menjalani bathera rumah tangga.
Ini agar hubungan rumah tangga tak lagi menemui jurang perpisahan.
Baca Juga : Mulan Jameela Terus Diolok dan Dibandingkan dengan Maia, Dul Jaelani Tak Terima!
2. Kebutuhan bukan keinginan
Sudah menjadi hal yang wajar bila seseorang yang menjalin hubungan asmara dengan pasangannya ingin segera menikah.
Namun, ada yang perlu diperhatikan sebelum kembali menikah.
Ketika seseorang bisa hidup bahagia seorang diri setelah bercerai dan bertemu orang baru, ia harus melihat seberapa besar kemungkinan pasangan tersebut akan mampu memenuhi kebutuhan secara batin dan juga materi.
Untuk orang yang pernah menjalani rumah tangga, pasangan yang pandai mengurus, mengerti dan memahami secara emosional justru lebih dibutuhkan daripada pasangan yang kerap mengumbar kemesraan dan kebahagiaan saja.
Sehingga harus dipilah antara keinginan menikah, dengan kebutuhan menikah.
Dari rangkuman tersebut, bisa jadi Maia selama 10 tahun ini benar-benar mempertimbangkan pasangannya, setelah ia bercerai dengan mantan suami yang sudah memberinya tiga anak.
Sehingga bukan hal yang dicemaskan bila melajang 10 tahun bagi Maia merupakan jurang kebosanannya.
Source | : | Huffington Post,Liveabout,Nakita.ID |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR