Kini, di pasaran dengan mudah dijumpai beragam produk susu formula dengan zat-zat ekstra.
Ada susu formula dengan Omega-3 DHA (docosahexaenoic acid/asam dokosaheksaenoat), AA/ARA (arachidonic acid/asam arakidonat), prebiotik FOS (fructo-oligo-saccharide ), L-carnitin, laktoferin dan laktulosa, dan lainnya.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Wanita Dengan Bentuk Tubuh Apel Berisiko Tinggi Alami Serangan Jantung!
Memang, melalui penelitian yang panjang, beberapa di antaranya telah terbukti memberikan manfaat plus bagi kesehatan bayi dan anak.
Akan tetapi, kandungan tambahan ini hanya akan efektif berfungsi bila bersinergi dengan zat gizi lainnya.
Contoh, kandungan AA-DHA akan berfungsi baik bila bersinergi dengan zat besi dalam pembentukan otak.
Jadi yang terpenting dari susu tetaplah zat gizi utamanya, yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral.
Jika kebutuhan dasar gizi sudah tercukupi, maka zat ekstra ini baru akan terasa manfaatnya.
Baca Juga : Berita Kesehatan: ASI di Kulkas Juga Bisa Kadaluwarsa, Ini Cirinya!
Sebaliknya jika kandungan dasar gizinya tak tercukupi, maka tubuh tak dapat memanfaatkan komponen tambahan tersebut untuk dimetabolisme.
Jadi sebenarnya, susu formula tanpa kandungan tambahan di luar zat gizi utama sudah sangat baik.
SUSU KHUSUS
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi, 2004,Buku nakita: Gizi Tepat Anak Sehat Cerdas |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR