Nakita.id - Sindrom kepala datar atau flat head syndrome merupakan sebuah gangguan fisik yang dapat terjadi pada setiap bayi.
Ada banyak faktor yang menjadi penyebab sindrom kepala datar pada bayi, tapi umumnya disebabkan oleh posisi kepala bayi berada di satu sisi dalam durasi yang terlalu lama.
Walaupun sindrom kepala datar pada bayi tidak menimbulkan rasa sakit dan ketidaknyamanan, tapi kondisi ini dapat berpengaruh pada keterlambatan perkembangan bayi.
Asisten Profesor Alexander Martiniuk dari The George Institute for Global Health, University of Sydney, menemukan beberapa keterlambatan perkembangan bayi akibat sindrom kepala datar.
Baca Juga : Waspada Sindrom Kepala Datar pada Bayi, Ketahui Penyebab dan Gejalanya
Misalnya yaitu keterlambatan motorik, bahasa, dan koginitif yang dapat terdeteksi pada bayi usia 6 bulan hingga 3 tahun.
Oleh sebab itu, apabila Si Kecil mengalami sindrom kepala datar, maka Moms harus dengan segera melakukan perawatan untuk menyembuhkannya.
Perawatan sindrom kepala datar dapat dilakukan dengan menyesuaikan sejauh mana masalah tersebut.
Seorang dokter akan menggunakan pendekatan sekuensial untuk mengobati kondisi sindrom kepala datar.
Baca Juga : Cara Atasi Flu pada Si Kecil Tanpa Minum Obat Ala Dian Ayu Istri Omesh
Dilansir dari laman momjunction.com, berikut ini adalah metode perawatan untuk menyembuhkan sindrom kepala datar pada bayi.
1. Terapi repositional
Langkah pertama adalah mengembalikan bentuk kepalanya, dimulai dengan berhenti menempatkan kepala di posisi yang sama.
Dokter akan menyarankan bagaimana menempatkan kepala bayi untuk memperbaiki tengkorak yang cacat secara bertahap.
Moms perlu mengamati serangkaian langkah pada frekuensi yang ditetapkan setiap hari untuk mengurangi sindrom kepala datar.
Pilihan pengobatan alternatif direkomendasikan jika terapi repositional tidak membantu bahkan setelah 6 bulan.
Baca Juga : Catat Moms! Berikut Tumbuh Kembang yang Terdapat pada Bayi 8 Bulan
2. Terapi helm
Terapi helm adalah pilihan pengobatan terbaik berikutnya jika terapi repositional tidak membantu mengobati sindrom kepala datar pada bayi.
Helm plagiocephaly dibuat dengan cangkang keras di bagian luar dan bantalan busa lunak di dalamnya.
Helm dibuat khusus untuk tengkorak bayi dan akan menutupi bagian atas, samping, dan belakang kepala.
Dinding helm memberikan tekanan lembut, tapi terus-menerus pada sisi yang terkena, sehingga perlahan-lahan membawa kepala kembali ke bentuk normalnya.
Baca Juga : Mytha Lestari Menjemur Bayinya, Berikut Pedoman Menjemur Bayi Baru Lahir Menurut Pakar
Bayi harus mengenakan helm selama hampir 23 jam sehari, selama 3 hingga 6 bulan.
Metode ini bekerja paling baik jika Moms memulai perawatan ketika bayi berusia 5-6 bulan, karena di usia ini kepalanya masih sangat lunak.
3. Perawatan sesuai kondisi
Apabila bayi mengalami tortikolis, maka mereka harus melakukan perawatan terlebih dahulu untuk kondisi itu, sebelum melakukan perawatan sindrom kepala datar.
Tortikolis dapat diobati melalui operasi dan kawat gigi korektif, dan metode-metode ini ditambah dengan terapi repositional akan memungkinkan bayi untuk menyingkirkan sindrom kepala datar secara perlahan.
Baca Juga : Menu MPASI untuk Bayi 6 Bulan dengan Bahan Pure Pisang, Blueberry, dan Alpukat
Sementara dalam kasus bayi prematur, perawatan tidak dimulai sampai mereka cukup umur untuk bertahan dengan prosedur.
Konsultasikan pada dokter untuk mengetahui pengobatan terbaik sindrom kepala datar pada bayi prematur.
Apabila sindrom kepala datar pada bayi tidak dilakukan perawatan dengan segera, kondisi ini bisa menimbulkan komplikasi tertentu.
Seperti paling parahnya adalah Si Kecil akan mengalami cacat tengkorak kepala secara permanen.
Baca Juga : Stunting Menjadi Kondisi Darurat yang Dialami Anak Indonesia
Source | : | momjunction.com |
Penulis | : | Finna Prima Handayani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR