Nakita.id - Komplikasi kehamilan adalah masalah kesehatan yang melibatkan ibu, bayi atau keduanya.
Komplikasi kehamilan bisa dialami bahkan oleh perempuan yang sudah sehat sebelumnya dan mereka yang pernah mengalami masalah sebelumnya memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalaminya.
Selain itu, komplikasi kehamilan yang dapat membuat kehamilan berisiko tinggi yang membutuhkan perawatan dan pemantauan rutin.
Baca Juga : Jangan Sepelekan Mual Muntah, Satu Ini Terjadi Komplikasi Kehamilan
Berikut daftar komplikasi kehamilan yang sering terjadi dan harus disadari oleh semua ibu hamil:
1. Keguguran
Keguguran adalah salah satu komplikasi kehamilan yang paling sering terjadi pada trimester pertama.
Sekitar 50 hingga 70 persen dari keguguran ini terjadi karena kelainan kromosom pada sel telur yang dibuahi seperti jumlah kromosom yang salah dalam telur atau sperma.
Terkadang, masalah selama proses perkembangan awal juga dapat menyebabkan keguguran.
Faktor-faktor seperti usia, gangguan kronis, masalah rahim atau leher rahim, riwayat cacat lahir, gaya hidup seperti merokok juga dapat meningkatkan risiko keguguran.
Baca Juga : Mengenal Sindrom HELLP, Komplikasi Kehamilan Yang Paling Ditakuti Ibu Hamil
2. Kelahiran prematur
Kelahiran prematur adalah saat bayi dilahirkan sebelum 37 minggu.
Gejala-gejala kelahiran prematur meliputi:
- Lebih tinggi dari keputihan biasa
- Banyak cairan lendir seperti berdarah
- Lebih dari 4 kontraksi dalam 1 jam dengan atau tanpa sakit perut seperti kram menstruasi
- Tekanan di daerah panggul dengan rasa bahwa bayi mensorong ke bawah
- Nyeri punggung bawah
Baca Juga : Minum Susu Cegah Risiko Komplikasi Kehamilan
View this post on Instagram
3. Preeklamsia
Preeklamsia adalah salah satu komplikasi kehamilan risiko tinggi yang terjadi sebagian besar selama trimester ketiga tetapi dapat mulai setiap saat setelah paruh kedua kehamilan atau bahkan hingga enam minggu setelah melahirkan.
Preeklamsia menyebabkan tekanan darah tinggi dengan menyebabkan pembuluh darah menyempit dan merusak organ-organ vital di tubuh seperti ginjal, hati dan otak.
Baca Juga : Waspada, Komplikasi Kehamilan Ini Berisiko Sebabkan Stroke Hingga 6 Kali Lipat
Aliran darah yang terbatas ke rahim dari preeklamsia menyebabkan masalah seperti cairan ketuban terlalu sedikit, pertumbuhan yang buruk dan gangguan plasenta.
Kondisi ini mungkin tidak menimbulkan gejalatetapi dapat berpotensi mengancam jiwa.
Gejala preeklamsia meliputi:
- Bengkak di wajah dan di sekitar mata
- Bengkak di tangan, kaki dan pergelangan kaki
- Berat badan naik 2 kg dalam seminggu.
Baca Juga : 7 Faktor yang Meningkatkan Peluang Kehamilan Bayi Kembar, Catat!
4. Cairan ketuban rendah
Cairan ketuban mengisi kantung amniotik yang melindungi dan mendukung bayi yang sedang berkembang.
Ini berfungsi melindungi bayi dari benturan, menjaga suhu konstan di rahim, melindungi terhadapinfeksi dan mencegah kompresi tali pusat yang akan mengurangi suplai oksigen bayi.
Tingkat cairan ketuban rendah dapat menyebabkan kelainan janin saat terjadi pada trimester pertama atau kedua.
Baca Juga : Informasi Awal Kehamilan: Ciri-ciri Janin Mengalami Down Syndrome
5. Kehamilan etopik
Kehamilan etopik terjadi ketika implan telur yang dibuahi di luar rahim.
Kondisi ini berpotensi bahaya dan harus segera diobati karena dapat berakibat fatal jika terjadi pendarahan berat.
6. Diabetes gestational
Diabetes gestational dapat menyebabkan kadar gula darah menjadi terlalu tinggi dan merupakan masalah serius bagi bayi.
Tidak seperti tipe lain, diabetes gestational tidak permanen dan kadar gula darah kembali normal setelah bayi lahir.
Namun, 25 hingga 50 persen risiko mengembangkan diabetes tipe 2 di kemudian hari.
Baca Juga : Meski Menyehatkan, 4 Olahraga Ini Sebaiknya Dihindari Ibu Hamil Selama Kehamilan
7. Plasenta previa
Plasenta previa adalah suatu kondisi di mana plasenta terletak sangat rendah di rahim, berada di sebelah serviks atau menutupinya.
Meskipun tidak menjadi masalah sejak awal kehamilan, jika tetap sangat rendah dapat menyebabkan perdarahan dan komplikasi lainnya.
8. Infeksi selama kehamilan
Ada beberapa penyakit yang membahayakan ibu dan bayi dengan konsekuensi seperti cacat lahir.
Beberapa di antaranya termasuk:
- Bacterial Vaginosis (BV): Infeksi vagina terkait dengan kelahiran prematur dan berat lahir rendah pada bayi.
- Group B Strep (GBS): Infeksi bakteri yang dapat mematikan bagi bayi jika dilewatkan saat melahirkan.
Baca Juga : Penyebab Keguguran pada Kehamilan Pertama, Perhatikan Hal Ini!
- Cytomegalovirus (CMV): Infeksi virus yang menyebabkan kehilangan pendengaran dan penglihatan serta cacat lainnya.
- Toksoplasmosis: Infeksi parasit yang ditularkan dari ibu ke bayi yang menyebabkan gangguan penglihatan dan pendengaran serta cacat lainnya.
- Infeksi saluran kemih (ISK): Infeksi bakteri yang dapat menyebabkan kelahiran prematur.
Source | : | parenting.firstcry.com |
Penulis | : | Nila Kusuma Pratiwi |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR