Nakita.id.- Tahukah Moms, mendongeng bagi bayi sangat bermanfaat sebagai stimulasi bahasa dan kognisi.
Namun pemilihan dongeng sebaiknya disesuaikan dengan tahapan perkembangannya.
Baca Juga : Trik Mengajarkan Toleransi Pada Anak Sejak Dini, Bisa Dari Mendongeng!
Asal Moms tahu, usia 0-12 bulan merupakan awal masa perkembangan sensorik-motorik sehingga semua tingkah laku dan pemikiran anak didasari pada hal itu.
Untuk anak seusia ini, pilih cerita dengan objek yang ada di sekitar lingkungan anak.
"Soalnya, anak memerlukan visualisasi dari apa yang kita ceritakan. Untuk mempermudahnya, pilih sesuatu yang sudah ia kenal," terang Dra. Sri Tiatri dari Fak. Psikologi Universitas Tarumanegara.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Wah, Ada Sendok Pintar Bisa Menghitung Kalori!
Misalnya, cerita tentang sepatu atau kucing yang ada di rumah. Dengan demikian, anak makin mudah memahami cerita karena objek yang ada dalam cerita, sangat akrab dengan kehidupan sehari-harinya.
Kata Triatri, anak usia 0-12 bulan belum bisa berfantasi oleh karena keterbatasan bahasa.
"Makanya kalau mau menggambarkan suara anjing, ya, harus persis dengan salak anjing," jelasnya.
Baca Juga : Moms Gemuk Ingin Lakukan Yoga? Ini Panduan Memilih Gerakan Yang Aman
Jika memilih bercerita dengan bantuan buku, cari buku dengan sedikit teks, tapi sarat gambar.
Ini agar mereka tak bosan dan akhirnya berkurang minatnya. Anggaplah buku itu sebagai bagian dari mainan dan hiburan.
Baca Juga : TBC Lebih Mematikan Dibanding Malaria dan HIV, Kata Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek
Berikut tip yang disarankan oleh Triatri tentang cara mendongeng kepada bayi;
- Tuturkan secara lambat (tak terburu-buru) dan jelas. Makin muda usia si kecil, sebaiknya makin pelan agar ia dapat menyerap dan memahami cerita.
- Nada suara sebaiknya normal dan santai.
- Beri ekspresi pada apa yang Moms baca. Tapi jangan dilebih-lebihkan. Variasikan kecepatan, irama suara sesuai kebutuhan teks. Misalnya untuk membangun ketegangan-ketegangan.
Baca Juga : Studi: Peluang Hidup Pasien Jantung Wanita Lebih Tinggi Bila Ditangani Dokter Wanita!
- Variasikan nada suara pada pelbagai karakter. Hal ini akan lebih mendramatisasi dialog dan menghidupkan karakter yang ada.
Lakukan secara wajar karena jika berlebihan, yang diingat anak justru suara Moms, bukan inti dari ceritanya.
- Jika ada ilustrasi, peganglah buku tersebut sehingga si kecil dapat melihatnya.
Baca Juga : Berita Kesehatan: 7 Keajaiban Berjalan Kaki 30 Menit Setiap Hari
- Alat bantu juga bisa digunakan. Misalnya boneka tangan. Penggunaan alat peraga ini biasanya sangat efektif. (*)
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR