Jelas bukan satu-satunya. Rizki Washarti Siregar, psikolog pendidikan dari Yayasan Praktek Psikolog Indonesia menegaskan jika anak mengenal gadget sejak usia dini, kemungkinan mereka terpapar media sosial akan lebih besar.
Lalu semakin banyak waktu yang diluangkan anak dengan bermain media sosial maka semakin besar pula kemungkinan pengaruhnya terhadap perkembangan bahasa anak.
“Meskipun media sosial yang digunakannya masih terbatas, umumnya yang bersifat audio-visual semisal YouTube, karena anak-anak usia dini, kan, masih terbatas kemampuannya dalam membaca dan menulis,” ungkapnya.
Baca Juga : Jadi Trending Topik, Inilah Pinky Warouw, Penerjemah Bahasa Isyarat di Penutupan Asian Para Games 2018!
Jika sudah seperti itu, apakah kita harus langsung menjauhkanSi Kecil dari medsos?
Tentunya tak perlu langsung melarang karena bahasa berkembang sesuai zaman.
Oleh karena itu, penting bagi si kecil untuk menggunakan bahasa yang dimengerti oleh generasi saat ini.
Bukan lagi bahasa baku dan terstruktur.
Yang penting, masih dalam batas kesopanan agar membuat lawan bicara merasa nyaman dan senang.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | nova.grid.id |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR