Nakita.id - Sebagai orangtua tentu heran jika mendengar Si Kecil berucap hal yang tak semestinya.
Kita pun pasti bertanya-tanya, mengapa sang anak bisa berkata seperti itu.
Meski tak mengajarkan secara langsung, tapi ada beberapa hal yang diserap anak hingga berlaku di luar kontrol orang tua.
Baca Juga : Karena Jalani Perawatan Leukemia, Denada Terpaksa Sekolahkan Anaknya di Sekolah ini!
Psikolog dari Biro Konsultasi Paradigma, Rizki Yeti Widiati menjelaskan anak usia dini cenderung meniru apapun.
Zaman now, yang ditiru si kecil, bisa jadi segala yang dilihat dan didengarnya dari media sosial.
Tengoklah sebagian tayangan YouTube, vlog yang selama ini dinikmati si kecil.
“Bila anak lebih sering mengakses video, misalnya, daripada berkomunikasi dan berinteraksi dengan orangtuanya atau orang dewasa lainnya, maka bahasa yang digunakan akan lebih banyak bahasa yang lebih sering ia dengar,” jelas Rizki Yeti.
Tapi, apa media sosial satu-satunya penyebab Si Kecil berbahasa tidak sopan?
Jelas bukan satu-satunya. Rizki Washarti Siregar, psikolog pendidikan dari Yayasan Praktek Psikolog Indonesia menegaskan jika anak mengenal gadget sejak usia dini, kemungkinan mereka terpapar media sosial akan lebih besar.
Lalu semakin banyak waktu yang diluangkan anak dengan bermain media sosial maka semakin besar pula kemungkinan pengaruhnya terhadap perkembangan bahasa anak.
“Meskipun media sosial yang digunakannya masih terbatas, umumnya yang bersifat audio-visual semisal YouTube, karena anak-anak usia dini, kan, masih terbatas kemampuannya dalam membaca dan menulis,” ungkapnya.
Baca Juga : Jadi Trending Topik, Inilah Pinky Warouw, Penerjemah Bahasa Isyarat di Penutupan Asian Para Games 2018!
Jika sudah seperti itu, apakah kita harus langsung menjauhkanSi Kecil dari medsos?
Tentunya tak perlu langsung melarang karena bahasa berkembang sesuai zaman.
Oleh karena itu, penting bagi si kecil untuk menggunakan bahasa yang dimengerti oleh generasi saat ini.
Bukan lagi bahasa baku dan terstruktur.
Yang penting, masih dalam batas kesopanan agar membuat lawan bicara merasa nyaman dan senang.
Misalnya, nih, anak-anak zaman sekarang banyak yang memanggil guru mereka dengan sebutan “Miss” karena penggunaan bahasa Inggris lebih luas dewasa ini.
Akhirnya, banyak anak memanggil perempuan dewasa muda juga dengan sebutan “Miss”.
Baca Juga : Dari Bicara Bahasa Jawa Hingga Goyang Dayung Ala Jokowi, Lihat Aksi Anggota Super Junior Ini!
Ini tidak masalah. Lain halnya bila anak memanggil orang dewasa dengan "lu" atau “elo” atau hanya nama.
“Ini kurang sopan dalam budaya Indonesia,” tegas Rizki.
Lalu bagaimana? Kuncinya adalah, ajari anak sopan santun sesuai zamannya.
Ajari anak kapan, di mana, dan bagaimana berbahasa yang bisa diterima.
“Ketika anak berbicara dengan orang dewasa, maka bahasa seperti apa yang layak digunakan. Namun ketika anak mengobrol dengan teman sebayanya menggunakan bahasa gaul dan bahasa rahasia antara mereka, itu adalah hal biasa dan bisa diterima.
Kita tidak bisa memaksa anak untuk menggunakan bahasa formal ketika mereka sedang bicara dengan teman-temannya,” jelas Yeti. (*)
Artikel ini sudah tayang di Nova.grid.id dengan judul, "Anak Sering Berucap Tak Baik? Bisa Jadi karena Sering Lakukan Hal ini"
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | nova.grid.id |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR