Tabloid-Nakita.com - Ibu bekerja tentu akan selalu mengandalkan ASI Perah (ASIP) untuk memberikan ASI eksklusif bagi si kecil. Untuk Mama yang baru akan kembali ke kantor setelah melahirkan, mungkin hal ini akan menjadi suatu kebiasaan baru. Mungkin akan timbul pertanyaan seperti, bagaimana metode penyimpanannya, atau bagaimana cara menghangatkan ASI Perah?
Baca: Simpan ASI di Freezer, Tahan Berapa Lama?
Menurut F.B. Monika Purba, Konselor Menyusui dari La Leche League (LLL) International Leader, sebenarnya tidak ada aturan khusus untuk menghangatkan ASI Perah, selain karena kebiasaan untuk menyajikan secara hangat. Mungkin juga karena ASI dari payudara memang selalu dalam kondisi hangat, yaitu pada suhu 37 derajat Celcius. Tapi boleh, kok, ASIP disajikan dingin jika memang bayi menyukainya.
Namun bila ingin menghangatkan ASI Perah dan menjaga kualitasnya, Mama perlu memerhatikan beberapa hal berikut ini:
• ASIP tidak boleh direbus karena akan menghilangkan kandungan ASIP.
Baca: Suhu Tepat untuk Menyimpan ASI Agar Kualitasnya Terjaga
• ASIP tidak boleh dihangatkan di microwave, selain dapat merusak kandungan ASI, cara itu juga bisa menimbulkan hot spot, yaitu kondisi di mana beberapa bagian ASIP menjadi panas sehingga dapat membakar mulut bayi.
• ASIP beku sebaiknya dikeluarkan dari freezer dan dibiarkan cair di dalam kulkas kira-kira selama 24 jam, atau Mama dapat mengalirkan air dingin bertahap menjadi hangat pada wadah ASIP beku. Bisa juga dengan meletakkan wadah ASIP ke dalam baskom berisi air hangat. Baiknya Mama membiarkan ASIP beku cair di dalam kulkas ketimbang meletakkannya di ruangan/luar kulkas, ya.
• Nah, untuk menghangatkan ASI Perah yang tidak beku, caranya dengan mengalirkan air dingin bertahap menjadi hangat ke bagian luar wadah ASIP atau meletakkan wadah ASIP ke dalam baskom berisi air hangat.
Baca: Berapa Lama ASI Bertahan Setelah Diperah?
• ASIP beku yang sudah cair sempurna dapat bertahan hingga 24 jam di dalam kulkas atau hingga 4 jam di suhu ruang.
• ASIP beku yang sudah dihangatkan tidak holeh dibekukan kembali.
Penulis | : | Isma Anggritaningsih |
Editor | : | Dini Felicitas |
KOMENTAR