Tabloid-Nakita.com - Menggendong bayi boleh dibilang berjalan secara alami bagi kebanyakan ibu baru. Pada dasarnya, Mama pasti tahu bagian mana dari tubuh bayi yang perlu diberi dukungan. Pada bayi baru lahir, misalnya, leher, punggung, dan bokongnya. Khususnya leher, karena bagian itu masih sangat lemah.
Ketika usia bayi bertambah, semakin beragam cara menggendong bayi. Ada cara menggendong bayi yang membuatnya beban memandang dunia sekitarnya. Ada yang membuat Mama tetap bisa menggunakan kedua tangan untuk melakukan aktivitas lain. Ada pula yang membuatnya lebih mudah memandang wajah Mama.
Baca: 5 Kesalahan Menggendong Bayi yang Sering Mama Lakukan
Dari berbagai cara menggendong tersebut, menggendong bayi di pinggul boleh dibilang yang paling menguntungkan. Pertama-tama, menggendong anak di pinggul merupakan cara paling umum dan paling natural untuk menggendong, baik dengan gendongan atau tidak. Mama hanya perlu menggendong bayi di bagian tubuh Mama yang lebih dominan (kanan atau kiri), yang lebih mampu menahan beban.
Bayi biasanya akan duduk dan menyangkutkan kedua kakinya ke pinggul Mama, sementara Mama menyanggga pinggangnya dengan salah satu tangan. Bila menggendongnya dengan gendongan, Mama bisa menggendong anak yang lebih berat lebih lama tanpa membuat pegal pundak dan punggung. Gendongan itu berfungsi untuk mendistribusikan berat badan bayi secara merata pada kedua pundak dan pinggul. Gendongan itu juga bisa menampung tubuh bayi dengan cara yang nyaman dan aman.
Baca juga: Kalau Gendong Bayi Jangan Diayun, Ini Resikonya!
Ketika bayi mulai penuh rasa ingin tahu dan tertarik dengan dunia sekitarnya, menggendong bayi di pinggul memungkinkan bayi untuk bebas memandang ke segala arah. Dengan menggendong anak di pinggul, Mama menyediakan pengalaman visual dan sensorik yang mereka inginkan, namun dengan tetap membuat mereka melekat pada Mama.
Posisi di pinggul juga membuatnya mampu memuaskan kebebasannya untuk bergerak. Begitu bayi bisa mengontrol kepala dan punggungnya dengan leluasa, gendong di pinggul juga membuatnya lebih nyaman menggerakkan kaki.
Bagi Mama, menggendong bayi di pinggul juga membuat Mama lebih bebas beraktivitas karena tangan tidak perlu memegang bayi terus-menerus. Sementara bagi orang-orang dekat Mama yang belum terbiasa menggendong bayi, mengangkat bayi dan meletakkannya di pinggul juga lebih mudah dilakukan.
Baca: Jangan Lupa Cuci Tangan Sebelum Menggendong Bayi
Hanya saja, menggendong bayi di pinggul sebaiknya dilakukan pada bayi yang lebih besar, ketika menggendongnya di depan menjadi semakin melelahkan. Bahkan, bisa tetap dilakukan ketika mereka sudah memasuki usia batita dan balita. Sebab, pada saat itu kaki mereka sudah lebih aktif, sehingga bisa mencengkeram atau melingkarkan kaki mereka ke sekeliling pinggul Mama. Dengan demikian, beban tubuh mereka akan sedikit berkurang.
Penulis | : | Dini Felicitas |
Editor | : | Dini Felicitas |
KOMENTAR