Tabloid-Nakita.com – Selama kehamilan, tubuh Mama akan mengalami perubahan untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan janin dalam rahim. Perubahan ini tidak hanya terjadi dari luar tubuh melainkan dari dalam tubuh. Salah satu yang mungkin dialami adalah pusar sakit saat hamil. Rasa nyeri dan sakit mungkin terjadi di area sekitar pusar. Tidak hanya nyeri, pusar juga akan mengalami pembengkakkan. Sebenarnya apa ya yang terjadi?
Baca juga: Tanda pusar ibu hamil menonjol yang perlu diwaspadai
Pusar sakit saat hamil memang keluhan umum yang dialami oleh banyak wanita hamil. Otot dan kulit di sekitar pusar mengalami perenggangan saat janin mulai berkembang. Perubahan kulit keluar menyebabkan rasa nyeri. Biasanya rasa sakit akibat perenggangan kulit dan otot perut terjadi pada awal-awal kehamilan. Setelahnya, kulit dan otot akan terbiasa untuk berubah mengikuti tumbuh kembang janin.
Tidak hanya disebabkan perenggangan otot, rasa nyeri di daerah pusar juga terjadi karena tekanan perkembangan janin. Rahim berkembang semakin pesat dan menekan area pusar. Kondisi ini lebih sering terjadi pada akhir minggu kehamilan. Rasa nyeri juga pasti dirasakan pada ibu hamil yang pusarnya menonjol. Mama bisa mengatasi rasa nyerinya dengan menempelkan perban di pusar dan menggunakan pakaian yang lembut untuk mengurangi iritasi.
Baca juga: Duh, plasenta lepas saat hamil
Mama juga perlu mewaspadai pusar sakit saat hamil bisa menjadi hal yang lebih berbahaya. Infeksi usus bisa menjadi masalah jika Mama mengalami nyeri pusar yang disertai gejala mual, muntah, diare dan peningkatan suhu tubuh. Mama perlu mendapatkan pengobatan khusus jika nyeri pusar disertai gejala tadi. Racun yang dihasilkan dari infeksi usus akan berdampak buruk pada janin yang sedang berkembang.
Baca juga: Trik lama agar pusar tidak bodong
Selain infeksi usus, pusar sakit saat hamil mungkin disebabkan oleh hernia umbilikalis. Hernia biasanya disebabkan usus menonjol dari lubang kecil di dekat dinding pusar. Biasanya usus yang menonjol akan kembali normal setelah melahirkan. Namun, ada beberapa kondisi hernia yang membutuhkan operasi.
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR