Nakita.id - Hipertensi menjadi salah satu masalah kesehatan yang semakin umum terjadi pada anak-anak dan remaja.
Sebuah penelitian terbaru yang mengamati 15.000 remaja menemukan, hampir 1 dari 5 anak mengalami hipertensi.
Kenaikan jumlah anak-anak dengan hipertensi primer di Amerika Serikat diperkirakan berkorelasi dengan meningkatnya obesitas.
Tidak hanya di Amerika Serikat, jumlah anak-anak dengan hipertensi di Indonesia pun semakin meningkat.
Baca Juga : Jangan Menunggu Gejala, Segera Hindari Silent Killer Hipertensi Dengan Cara Ini
Hal itu disampaikan langsung oleh dr. Syarif Rohimi Sp.A(K), Dokter spesialis Anak - Konsultan Jantung Anak Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita.
"Saat ini, dalam praktik sehari-hari saya sering menemukan anak anak yang hipertensi. Umur 11-12 tahun.
Sebagian besar memang karena pola makan yang tidak benar, seperti konsumsi garam yang berlebihan akibat sering konsumsi junk food," ujarnya, saat ditemui di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta Selatan, Rabu (7/11).
Baca Juga : Waspadai Hipertensi Paru, Banyak Terjadi Pada Perempuan dan Anak-anak
Hipertensi yang terjadi pada anak-anak sebenarnya memiliki penyebab yang sama dengan hipertensi pada orang dewasa.
Baca Juga : Jangan Menunggu Gejala, Segera Hindari Silent Killer Hipertensi Dengan Cara Ini
Dimana hipertensi menyebabkan perubahan struktur pembuluh darah dan jantung.
Perubahan ini dapat memengaruhi:
Pembuluh darah, tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah di seluruh tubuh, yang membuat organ lebih sulit bekerja secara efisien.
Baca Juga : Berita Kesehatan Anak: Ini Cara Merawat Jantung Anak Agar Tetap Sehat Menurut Dokter!
Ginjal, jika pembuluh darah di ginjal rusak, mungkin berhenti membuang sisa dan cairan ekstra dari tubuh.
Cairan ekstra ini dapat meningkatkan tekanan darah bahkan lebih.
Organ-organ lain, jika tidak ditangani dengan cepat maka hipertensi mempersulit darah untuk mencapai berbagai bagian tubuh, termasuk mata dan otak, dan dapat menyebabkan kebutaan dan stroke.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Salah Memilih Ikan Bisa Sebabkan Penyakit Autoimun
Hipertensi pada anak terbagi menjadi dua, tergantung dengan penyebabnya, yaitu:
Hipertensi primer
Kondisi ini terjadi ketika tekanan darah mengalami perubahan akibat pola hidup yang kurang baik.
Mayoritas remaja dan anak-anak di atas usia 6 tahun yang mengalami hipertensi memiliki riwayat keluarga hipertensi dan atau atau kelebihan berat badan.
Hipertensi sekunder
Hipertensi sekunder disebabkan oleh kondisi medis yang mendasarinya. Beberapa diantaranya:
- 80% anak-anak memiliki beberapa jenis penyakit ginjal atau kelainan pembuluh darah
- 5% memiliki gangguan endokrinologis
- 2-5% memiliki penyakit jantung
- Bayi prematur memiliki insiden hipertensi yang lebih tinggi.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Ketombe Kepala Berlebihan? Waspadai Psoriasis, Penyakit Autoimun Berbahaya!
Anak-anak yang lebih muda pada umumnya mengalami hipertensi sekunder dibandingkan hipertensi primer.
Namun di antara anak-anak yang berusia lebih dari 6 hingga 8 tahun, rasio antara hipertensi primer dan sekunder mendekati 50:50.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Tanpa Obat! Atasi Migrain Dengan Deretan Makanan Nikmat Ini
Tanda dan gejala hipertensi sering kali tidak diketahui.
Baca Juga : Berita Kesehatan: 11 Penyakit Autoimun Yang Perlu Diwaspadai, Bisa Muncul Karena Stres!
Namun secara umum tanda dan gejala hipertensi dapat dilihat dari:
- Sakit kepala
- Kehilangan penglihatan
- Penglihatan ganda
- Sakit dada
- Sakit perut
- Masalah pernapasan
- Pusing
- Gampang merasa lelah
Baca Juga : Berita Kesehatan: Sabun yang Terlalu Banyak Busa Tidak Dianjurkan, Ini Alasannya!
Pada bayi dengan hipertensi tahap dua mungkin rewel, tidak makan dengan benar, atau muntah, dan kadang-kadang memiliki masalah pertumbuhan.
Source | : | childrenshospital.org |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR