Baca Juga : Baim Wong Latihan Ijab Kabul, Terungkap Mahar yang Akan Diberikan ke Paula
Dasar dari ketakutan tersebut adalah karena pada masa pacaran, orang-orang hanya melihat sisi baik kekasihnya.
Sedangkan setelah menikah nanti, maka semua sisi baik dan buruk pasangan akan terbongkar.
4. Tidak yakin apakah benar-benar cinta
Beberapa orang memutuskan menikah karena cinta, namun sebagian lain ternyata masih meragukan cinta mereka.
Meski menjalin hubungan yang lama, ternyata beberapa orang merasa ragu apakah perasaannya benar-benar cinta atau hanya nyaman.
Biasanya orang-orang seperti ini memiliki masa lalu yang sulit dilupakan.
Seorang perempuan bernama April membagikan pengalamannya mengenai perasaan ragu akan perasaan terhadap pasangannya.
"Saya menikah lebih untuk keamanan daripada rasa cinta. Pacar saya telah mencintai saya selama bertahun-tahun. Sebenarnya saya tidak jatuh cinta padanya, tetapi ibu saya mencoba untuk meyakinkan saya untuk melanjutkan hubungan. Pernikahan sudah direncanakan, dibayar, dan orang-orang berdatangan dari luar Negara ke pernikahan, jadi saya melakukannya. Namun, itu semua sudah berakhir. Kami bertahan selama satu setengah tahun, tetapi perasaan saya tidak pernah berubah menjadi romansa. Saya seharusnya tidak mengatakan saya lakukan ketika, pada kenyataannya, saya tidak melakukannya,” tutur April.
5. Takut pasangannya selingkuh
Setiap orang yang menikah tentu akan berharap memiliki pernikahan yang bahagia dan sekali seumur hidup.
Namun, beberapa orang menjalin kasih dengan orang yang memiliki banyak ‘pengalaman’ dalam menjalin cinta.
Rayakan Ultah ke-10, Beautyhaul Berikan Diskon Hingga 90% dari Puluhan Brand Kecantikan di Beautyhaul Mart 2024
Source | : | nakita,she knows,mindbodygreen.com |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR