Nakita.id - Moms, kepribadian tipe D adalah tipe kepribadian tertentu yang pertama kali diberi label pada tahun 1990-an oleh psikolog dan peneliti Belgia, Johan Denollet.
Huruf "D" dalam jenis kepribadian ini menunjukkan kesusahan dan mengacu pada serangkaian ciri kepribadian yang melibatkan hal-hal seperti:
- Perasaan khawatir
- Kesedihan
- Sifat lekas marah
- Pandangan pesimis
- Negatif berbicara sendiri
- Menghindari situasi sosial
- Kurang percaya diri
- Takut akan penolakan
- Kesuraman
- Keputusasaan
Baca Juga : Berita Kesehatan Akurat: Obat Warung Terbaik untuk Pilek Menurut Dokter!
Meskipun banyak dari kita dapat merasakan berbagai hal ini, orang dengan kepribadian tipe D mengalami sifat-sifat ini lebih sering daripada rata-rata orang dan lebih konsisten dari waktu ke waktu.
Meskipun mereka diidentifikasi berkepribadian tipe D, mereka dapat belajar metode agar lebih membantu mereka menjalani kehidupan menyenangkan.
Tidak hanya pengalaman emosional dan pandangan mereka berubah dengan mengambil beberapa langkah ini, tetapi kesehatan fisik mereka juga memiliki peluang untuk meningkat.
Mempelajari cara-cara baru untuk mengatasi stres, meningkatkan harapan dan optimisme, dan mengatasi hambatan sosial, dapat menjadi faktor kunci dalam membantu individu tipe D menjalani hidup terbaik mereka.
Baca Juga : Risiko Melewatkan Sarapan, Pemicu Sakit Jantung Sampai Gula Darah Tinggi
Langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh kepribadian tipe D untuk meningkatkan kualitas hidup mereka melibatkan bidang-bidang berikut:
- Self talking yang positif
Mengidentifikasi dan melakukan self-talk negatif dapat memengaruhi seseorang saat mengambil keputusan, perilaku, dan hubungan mereka.
Meluangkan waktu untuk menemukan dan memasukkan obrolan pada diri sendiri yang jujur dan positif dapat menjadi awal perubahan yang baik bagi individu tipe D.
Baca Juga : Kanker Paru Penyebab Kematian Tertinggi Akibat Kanker di Dunia, Kenali Faktor Penyebabnya
- Mengatur emosional
Berurusan dengan kesedihan, stres, dan kekhawatiran dapat menjadi tantangan bagi tipe kepribadian tipe D.
Kuncinya, pahamilah bagaimana emosi-emosi ini bekerja, dan bagaimana memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih sehat tanpa menyulitkan.
Misalnya, mereka mungkin mempertimbangkan, "Ketika saya merasa kesal, apa yang saya perlukan?"
Keterampilan koping yang sehat: Memasukkan perilaku baru yang sehat untuk membantu mengatasi saat-saat sulit dapat membantu.
Baca Juga : Suka Merenung dan Menyendiri Menjadi Ciri Kepribadian Tipe D, Moms Termasuk?
Sebab banyak individu tipe D dapat menyembunyikan emosi mereka, belajar untuk menjadi lebih sadar akan pola-pola emosional mereka dapat membantu mereka untuk menavigasi distres yang lebih baik dan mengatasi dengan cara yang lebih sehat.
- Mengasah keterampilan interpersonal
Inhibition adalah ciri tipe kepribadian tipe D, jadi belajar bagaimana mengatasi tantangan sosial adalah kuncinya.
Menemukan cara untuk menjangkau orang lain, mencari minat bersama dan belajar bagaimana mengambil risiko emosional kecil dengan orang lain.
Ini bisa menjadi sesuatu yang sederhana seperti mengatakan, "Halo" kepada seseorang yang baru, atau belajar cara memulai percakapan dengan orang lain.
Baca Juga : Minum Air Mentimun Setiap Hari, 9 Khasiat Ini Akan Dirasakan Tubuh!
- Berlatih
Menjalankan olahraga teratur ke dalam rutinitas sehari-hari dapat membantu seseorang dengan kepribadian tipe D dalam berbagai cara.
Bagi mereka dengan ciri-ciri kepribadian tipe D, dapat memungkinkan mereka untuk lebih baik mengatur emosi mereka dan menemukan perilaku yang sehat.
Latihan fisik membantu mengatur hormon stres dan dapat memberi kita kesempatan untuk meredakan ketegangan.
- Toleransi Distress
Hidup secara alami memiliki pasang surut, sehingga menghilangkan distres sepenuhnya bukanlah pilihan yang realistis.
Baca Juga : Keduanya Mengkhawatirkan, Ini Bedanya Psikopat dan Sosiopat!
Namun, belajar cara-cara yang sehat untuk mengelola momen-momen yang menekan, tentu sangat membantu.
Teknik seperti bernapas, perhatian, dan berlatih rasa syukur adalah contoh cara yang tepat untuk mengelola situasi yang menekan.
- Self-efficacy
Orang dengan ciri-ciri kepribadian tipe D dapat merasa sulit untuk berharap dan diberdayakan untuk memengaruhi perubahan dalam kehidupan mereka sendiri.
Menemukan dan merayakan kemenangan kecil dapat membantu mereka untuk meningkatkan rasa self-efficacy.
Self-efficacy adalah konsep yang mengacu pada seberapa kompetennya kepercayaan diri kita dan tingkat dimana kita melihat diri kita mampu menyelesaikan tugas dengan sukses, misalnya.
Baca Juga : Risiko Melewatkan Sarapan, Pemicu Sakit Jantung Sampai Gula Darah Tinggi
Merayakan kemenangan, sekecil apapun, dan memunculkan kekuatan dan dapat membantu meningkatkan rasa percaya diri kita.
- Membangun hubungan
Karena penghambatan dan ketakutan mereka di sekitar penolakan dan penilaian, dapat dimengerti bahwa tipe D individu memiliki waktu yang sulit membangun dan menjaga hubungan dekat.
Mempelajari cara mempercayai, berkomunikasi secara efektif, dan menjalin pertemanan dapat menjadi alat dalam meningkatkan kualitas hidup orang berkepribadian tipe D.
Konseling dapat membantu mereka belajar bagaimana menavigasi konflik secara efektif dalam hubungan dan menawarkan bimbingan kepada orang-orang tentang cara membangun dan mempertahankan hubungan yang erat dan sehat.
Baca Juga : 5 Hal yang Harus Dilakukan untuk Mencegah Infertilitas Pada Pria!
- Menentukan tujuan hidup
Harapan dan optimisme merupakan tantangan bagi individu tipe D.
Belajar menetapkan tujuan yang bermakna dapat membantu orang mendapatkan kejelasan nilai dan prioritas pribadi mereka.
Pengaturan tujuan jangka pendek dapat memungkinkan mereka untuk belajar bagaimana fokus pada masa depan dengan peningkatan rasa harapan, optimisme, dan kepercayaan diri.
Baca Juga : Berita Kesehatan Anak: Perbedaan Anak Kurus dan Anak Kurang Gizi
- Perhatian
Perhatian penuh, doa, dan meditasi dapat menawarkan kepribadian tipe D sebuah cara untuk menemukan ketenangan, meningkatkan kedamaian, mendapatkan kembali harapan, dan menawarkan metode yang dapat diandalkan untuk mengatur emosi mereka pada saat tertekan.
Ada berbagai manfaat, secara emosional dan fisik, untuk melatih perhatian dan belajar bagaimana memperlambat diri ketika mulai mengalami kesulitan.
Source | : | verywell.com |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR