"Alhamdulillah, kami sudah mendapatkan izin dari kepala sekolah Al Bayan. Sehingga perjalanan lebih singkat," tutur Pipin dengan rasa senang.
Semangat Adul Sementara Adul setelah turun dari sepeda motor yang membawanya dari sekolah di halaman kampus Al Bayan, langsung dengan penuh semangat berjalan kaki, meskipun harus merangkak.
Sedangkan ibundanya dan kakaknya, Abdul Fatah Nurdin Salam (11) yang sudah duduk di kelas 6 SD itu mengikuti dari belakangnya.
Baca Juga : Menginspirasi! Di Indonesia Ada Ojek Dikhususkan Bagi Orang Difabel
Adul setiap hari harus melintasi beberapa anak tangga sebelum keluar dari kampus pesantren Al Bayan menuju jalan setapak menuju kampungnya.
Di jalan kampung, Adul pun harus menempuh perjalanan di atas jalan tanah yang pada musim hujan ini mulai basah dan licin.
Selain menyeberangi jembatan bambu di atas selokan, sebelum mencapai rumahnya harus melintasi jalan menanjak yang cukup curam.
"Ya setiap hari ditemani ibu. Kalau dulu masih digendong, sekarang sudah besar, sudah bisa jalan sendiri," ungkap Adul kepada Kompas.com setelah tiba di rumahnya.
Baca Juga : Inspiratif! Pria Difabel Ini Isi Hidupnya Dengan Berkeliling Dunia
Adul yang penuh semangat untuk menuntut ilmu ini bercita-cita menjadi seorang petugas pemadam kebakaran.
Selain itu, ternyata ada cita-cita yang lainnya yaitu menjadi dokter.
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Source | : | kompas.com |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR