2. Lakukan lebih banyak latihan. Jangan berasumsi bahwa Ibu adalah orang yang lebih banyak tahu ketimbang Ayah. Sukses menjalankan peran ibu bukan hal mudah jika tidak dilakukan dengan banyak latihan. Untuk itu, Ayah juga harus melakukan hal yang serupa.
Jangan takut mencari bantuan jika Ayah tidak yakin atau merasa tidak siap untuk menjadi ayah. Berkonsultasi dengan para ahli dapat membantu Ayah mempelajari dasar-dasar pengasuhan.
Baca juga : Keterlibatan Aktif Ayah Dapat Meningkatkan Keterampilan Mental Bayi
3. Asuhlah anak dengan cara sendiri. Ayah dan Ibu memiliki cara berinteraksi yang berbeda dengan anak-anak mereka. Ayah cenderung menekankan aktivitas fisik dan energi tinggi, sementara Ibu lebih kepada kemampuan sosial dan emosional.
Permainan yang diajarkan Ayah dapat memberikan pelajaran berharga tentang bagaimana cara mengatur emosi seperti kegembiraan dan gairah.
Anak-anak dengan Ayah yang terhubung secara fisik cenderung lebih baik di sekolah, lebih mudah bersosialisasi, dan cenderung tidak terlibat dalam narkoba, alkohol, atau perilaku kriminal daripada Ayah yang menjaga jarak dengan anak-anaknya.
4. Libatkan emosi. bagi anak-anak. Interaksi fisik tidak diragukan lagi merupakan bagian penting dari hubungan ayah-anak, namun lebih banyak melibatkan emosi dan adanya keterlibatan langsung dalam mengasuh anak juga penting.
Baca juga : Bukan Ayah, Kecerdasan Anak Diturunkan dari Ibunya
5. Jadilah ayah yang selalu ada setiap hari. Jadilah ayah yang efektif, ikut serta dalam pengambilan keputusan sehari-hari yang memengaruhi anak-anak. Jangan terus memberikan tanggung jawab mengasuh anak hanya kepada pasangan, karena hal ini akan mengurangi arti kehidupan bagi anak. (*)
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR