Dari kedua kelompok tersebut, ditemukan kelompok anjing yang tidak tidur 1 malam mengalami penurunan sensitivitas insulin sebesar 33%.
Sedangkan pada kelompok anjing yang mengonsumsi makanan tinggi lemak selama enam bulan panjang, mengalami penurunan sensitivitas insulin sebesar 21%.
Artinya, kurang tidur selama 1 malam memiliki kemungkinan lebih besar dalam meningkatkan risiko diabetes, ketimbang makan tinggi lemak selama 6 bulan.
"Studi kami menunjukkan satu malam kurang tidur dapat merugikan sensitivitas insulin layaknya mengonsumsi makanan tinggi lemak," kata Dr Josiane Broussard yang dilansir dari Kompas.com.
Penelitian ini menunjukkan, tidur yang cukup sangat penting untuk memertahankan kadar gula darah dan mengurangi risiko penyakit metabolik seperti obesitas dan diabetes.
Menanggapi penelitian tersebut, Dr Caroline M. Apovian, juru bicara The Obesitas Society mengatakan:
"Sangat penting bagi para praktisi kesehatan untuk menekankan pentingnya cukup tidur kepada pasien mereka.
Banyak pasien memahami pentingnya diet seimbang, tetapi mereka belum memiliki pandangan yang jelas tentang bagaimana pola tidur bisa sangat mempengaruhi keseimbangan dalam tubuh".
BACA JUGA: Ini Suhu Kamar Tebaik Untuk Tidur, Bisa Bikin Awet Muda Lo, Moms!
Source | : | kompas.com |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Kusmiyati |
KOMENTAR