Bukannya Menurunkan Berat Badan, 5 Minuman "Sehat" Ini Malah Bikin Gemuk

By Syanne Susita , Sabtu, 18 Februari 2017 | 05:30 WIB
Coba hitung berapa kalori yang didapat dari minuman kopi seperti ini. (Dini Felicitas)

"Saat ingin menurunkan berat badan,  konsumsi saja susu murni. Susu seperti ini memiliki kandungan kalsium yang membantu kita membakar lemak lebih efisien. Susu jenis ini juga baik untuk membangun otot. Jadi, ini adalah keuntungan ganda, " terang Karen Ansel.

Baca: Minum Segelas Jus Ini, Perut pun Rata dengan Cepat

Es Teh Manis Atau Teh Kemasan Hampir semua macam es teh yang dibuat di restoran atau yang dijual dalam kemasan botol tidak baik untuk program mengurangi berat badan.

"Keliatannya mungkin ringan, tetapi tambahan gula dalam es teh atau teh kemasan sangatlah banyak. Yang lebih parah adalah teh kemasan karena kalorinya bisa mencapai 175 hanya dalam satu botol teh, dan itu sama saja dengan 11 sendok teh gula," terang Karen.

Ada baiknya jika ingin membeli teh kemasan, bacalah label kemasan dan cek kandungan bahan dan kalori dengan teliti. Keri Gans menyebutkan teh kemasan juga seringkali menggunakan pemanis buatan.  Jadi lebih baik buat saja teh sendiri di rumah. Untuk menghilangkan rasa pahit teh, Mama bisa menambahkan perasan jeruk lemon.

Baca: Cara Sehat Turunkan Berat Badan 10 Kg dalam Sebulan

Jus Kemasan Minum jus memang bagus untuk kesehatan, tetapi bijaksanalah dalam memilih jus. Jus alami juga belum tentu kadar gulanya sedikit. Contohnya saja jus anggur murni yang memiliki kandungan gula setara dengan 9 sendok teh. Atau segelas jus jeruk murni yang memiliki kandungan gula setara dengan 6 sendok teh. Sedangkan segelas jus apel murni mengandung 7 sendok teh gula. Pada dasarnya,  gula bisa dihasilkan dari proses di luar dugaan.

Dr David Ludwig menyebutkan bahwa gula dalam jus dicerna dengan cepat karena tidak ada nutrisi lain seperti lemak atau protein yang memperlambat proses pencernaan. Kondisi seperti ini akan mengarah pada napsu yang besar untuk mengonsumsi gula dan karbohidrat. Sementara itu, seringkali kita meminum jus pada saat perut kita sudah kenyang sehingga kalori dari jus itu akan tersimpan dalam tubuh.

Memang jus adalah pilihan yang lebih baik ketimbang minuman soda karena jus alami menghasilkan gula alami dan mengandung cukup banyak serat. Namun, batasi konsumsi jus alami satu gelas tiap harinya. Untuk mengimbangi tingginya kadar gula darah dalam tubuh, konsumsi juga kacang berprotein tinggi. Yang juga harus dihindari adalah minum minuman jus koktil yang diberi gula tambahan atau pemanis sebagai bahan campurannya.

Baca: Konsumsi Minuman Es Bikin Gendut

Smoothies Banyak yang mengira smoothies yang terbuat dari campuran sayur, buah, atau bahan lainnya adalah asupan yang tepat bagi mereka yang ingin berdiet.  Menurut Karen Ansel, smoothies tidak selalu ideal untuk menjadi menu diet, karena saat meraciknya kita cenderung berlebihan. Akibatnya, porsi smoothies yang kita minum pun sangat besar atau berlebihan.

"Terkadang saat kita meracik smoothies, campurannya terlalu beragam dan banyak sehingga hasilnya pun berlebihan. Padahal, kalau tidak dibuat smoothies, kita mungkin tidak bisa melahap semuanya. Jadi, porsi harus selalu dikontrol saat membuat smoothies. Apakah bahan yang digunakan bisa kita habiskan semua kalau tidak dibuat smoothies? Bayangkan jika kita membuat smoothies dengan sepotong pisang, segelas berries, yogurt, dan susu atau krim. Campuran itu menyuplai kalori dan kadar gula yang sangat tinggi," terang Karen.

Sebagai jalan keluarnya, Keri Gans merekomendasikan untuk mencampur bahan-bahan yang mengandung protein dalam 1 porsi smoothies buah-buahan. Contohnya, plain greek yogurt atau susu untuk memberi rasa kenyang, dan 2 sendok makan selai kacang atau seperempat potong alpukat sebagai asupan lemak yang mengenyangkan. Campuran seperti ini akan membantu kita mencapai target menurunkan badan kita. Dan, kita tidak lagi mengonsumsi minuman sehat yang ternyata malah bikin gemuk.