Nakita.id - Sebagai ibu menyusui kita tentu berhadapan dengan ASI setiap hari. Apakah Ibu pernah tanpa sengaja meninggalkan beberapa tetes ASI di pompa ASI dan setelah beberapa jam kemudian mendapati bau dan rasanya menjadi asam atau sedikit aneh? Apa yang menyebabkan ASI berbau asam?
Kemungkinan, penyebab ASI berbau asam adalah lipase yang berlebihan dalam kandungannya. Lipase tak lain enzim penting yang ditemukan dalam ASI. Lipase ini memecah lemak susu menjadi partikel-partikel kecil dan mudah dicerna bayi. Meskipun hal ini belum pernah terbukti, tetapi kerap diduga bahwa kadar lipase yang tinggi lah yang menyebabkan ASI yang disimpan di lemari es menjadi berbau asam.
Penyebab lain bau ASI menjadi asam adalah perubahan pada apa yang Ibu konsumsi. Seiring perubahan menu makanan Ibu, rasa ASI pun berubah. Itulah salah satu alasan mengapa bayi ASI cenderung mampu menikmati variasi makanan ketika mereka mulai mengonsumsi makanan padat. Obat-obatan tertentu juga bisa memengaruhi bau dan rasa ASI.
Sebagian ibu juga mengaku rasa ASI juga berubah setelah disimpan di lemari es. Hal ini memang menimbulkan frustrasi karena Ibu jadi berpikir berapa lama ASI aman disimpan sebelum baunya mulai berubah, dari jam ke jam, hingga hari ke hari. Selain itu, bayi biasanya menolak untuk menyusu ketika ASI mulai berubah rasanya.
Perubahan pada bau, rasa, dan warna ASI setelah disimpan di lemari es menimbulkan dugaan mengenai cara penyimpanan ASI yang kurang tepat. Ketika ASI dibiarkan dalam suhu ruangan atau di dalam kulkas, ASI mulai memisah dalam lapisan-lapisan. Hal ini tidak berarti kualitasnya jadi buruk, karena krimnya masih naik ke permukaan. Kalau sudah begini, Ibu bisa memutar sedikit botol susunya (jangan dikocok) untuk mencampur ASI. Setelah itu, ASI siap diberikan untuk bayi.
Apa solusi untuk mencegah ASI berbau asam?
Jika ASI perah Ibu berubah menjadi asam, selalu ada cara untuk mencegah atau memperbaikinya.
1. Sebelum membekukan ASI perah dalam jumlah banyak, coba periksa dulu apakah ada perubahan aroma dan rasa ASI akibat kandungan lipasenya. Bekukan satu sampai dua kantung ASI setidaknya selama lima hari. Setelah itu periksa baunya, dan lihat apakah si kecil mau meminumnya.
2. Untuk mencegah ASI perah menjadi asam, Ibu juga bisa memanaskan ASI sebelum menyimpannya untuk mengurangi aktivitas lipase. Panaskan susu dengan suhu sekitar 82°C. Jangan memanaskan ASI sampai benar-benar mendidih. Tunggu sampai Ibu melihat gelembung kecil di sekitar tepi panci. Setelah itu segera angkat ASI dari wadahnya begitu gelembung tersebut muncul, lalu cepat dinginkandan simpan ASI dalam lemari es.
Memanaskan ASI akan menghancurkan beberapa senyawa antiinfeksi pada ASI, dan mungkin juga mengubah kandungan nutrisinya. Namun, hal ini jarang menjadi masalah kecuali seluruh ASI yang dikonsumsi bayi harus dipanaskan seperti itu. Perlu Ibu ingat juga, memanaskan ASI setelah membekukannya tidak akan mengatasi bau asam pada ASI.
Nah, meskipun rasa ASI yang asam tidak membahayakan untuk bayi, tetapi kalau bayi tak mau meminum tentu Ibu terpaksa membuang sisa ASI. Atau, mendonasikannya pada bayi lain yang membutuhkan ASI. Untungnya, tidak banyak ibu menyusui yang mengalami hal ini, kok.