Hasil Temuan: Jumlah Sperma Pria di Eropa Telah Berkurang Separuh Selama 40 Tahun Terakhir!

By Soesanti Harini Hartono, Kamis, 10 Agustus 2017 | 04:45 WIB
Terlepas dari risiko kesuburan, penurunan jumlah sperma bisa menjadi indikator masalah kesehatan yang mendasarinya yang disebabkan oleh faktor lingkungan. (Santi Hartono)

“Angka terbaru ini juga tidak melibatkan temuan dari studi  yang kami lakukan di Denmark dari tahun 1996 sampai 2010 di Denmark,” klaim Jensen.

Baca juga: Bersepeda Dapat Menurunkan Kualitas Sperma?

Pernyataan Jensend diperkuat oleh Allan Pacey dari University of Sheffield, di Inggris. “Penemuan di Denmark  seharusnya bisa menyumbangkan data yang berguna bila saja dilibatkan.”

Nah, perdebatan tentang jumlah sperma tampaknya belum akan selesai dan masih banyak pekerjaan yang masih harus dilakukan.

Namun yang jelas, berbagai faktor yang disebutkan di atas, contohnya gaya hidup, stres, dan merokok, ternyata bisa memengaruhi jumlah dan kualitas sperma. Dengan demikian, hal yang sama bisa terjadi pada pria-pria di manapun, termasuk di Indonesia. (*)