Sayuran Ini Tak Boleh Dimakan Mentah, Berdampak Buruk Bagi Kesehatan

By Rosiana Chozanah, Sabtu, 17 November 2018 | 09:04 WIB
sayuran yang tidak boleh dikonsumsi secara mentah (Pixabay)

Nakita.id - Tidak sedikit orang yang sedang melakukan diet akan memakan jenis sayuran apapun secara mentah.

Sebagian mungkin berpikir karena sayuran mentah terlihat lebih segar.

Tetapi sayangnya tidak semua sayuran dapat dikunsumsi secara mentah, harus melalui proses pemasakan terlebih dahulu.

Baca Juga : Konsumsi Jenis Sayuran Ini Agar Terhindar dari Penyakit Kronis

Justru jika dikonsumsi secara mentah akan berisiko terhadap tubuh.

Berikut beberapa sayuran yang sebaiknya dimasak terlebih dahulu, melansir dari berbagai sumber.

1. Tomat

Berdasarkan laman This Is Insider yang dilansir dari Tribun Travel, tomat yang dimasak akan meningkatkan jumlah likopen dan antioksidan yang terkandung di dalamnya.

Tomat yang terpapar panas membantu penyerapan likopen menjadi lebih baik di dalam tubuh.

Sebuah penelitian dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry, tomat akan melepaskan lebih banyak likopen atau antioksidan yang dapat melawan kanker ketika dimasak.

2. Wortel

Wortel yang sudah dimasak mengandung antioksidan 34% lebih banyak ketimbang yang masih mentah.

Selain itu, kandungan falkarinol atau komponen dengan bahan antikanker, akan lebih banyak.Menurut sebuah penelitian dari Berkeley Wellness, memasak wortel dapat membantu melepaskan karotenoid dan antioksidan untuk membantu fungsi kekebalan pada tubuh secara keseluruhan.

Baca Juga : Pantangan Asam Urat Tak Boleh Diabaikan, Ini Makanan yang Harus Dikonsumsi Saat Mengalaminya!

3. Kentang

"Makan kentang mentah dapat menyebabkan efek gastrointestinal seperti kembung, sebab kentang mengandung pati yang sulit dicerna," ujar Kepala Bagian Gizi di Terra's Kitchen, Dr. Lisa Davis.

Selain itu, kentang mentah yang disimpan terlalu lama di tempat hangat atau lembap bisa berubah menjadi hijau dan mengembangkan racun yang disebut solanin.

Sehingga jika pada beberapa bagian kulit kentang terdapat bintik hijau lebih baik dibuang karena sudah mengandung solanin.

4. Terong

Sayur berwarna ungu atau hijau kecil ini saat mentah justru sudah mengandung solanin.

Khususnya terong muda, atau terong yang dipanen pada awal kehidupan tanaman mengandung sebagian besar racun.

Baca Juga : Makanan Ini Ternyata Dapat 'Membunuh' Dorongan Seksual Dads, Jangan Dikonsumsi Saat Makan Malam!

Makan terong mentah akan berisiko gastrointestinal atau pendarahan saluran cerna dari kandungan solanin tersebut.

Selain itu, beberapa orang mungkin memiliki reaksi alergi terhadap terong mentah meski dalam jumlah kecil.

5. Kecambah

Tidak sedikit orang yang sering mengonsumsi sayuran ini secara mentah.

Ternyata kecambah alfalfa dan juga lobak mengandung bakteri berbahaya seperti E. Coli, Salmonella dan Listeria.

Kondisi hangat dan lembap bisa membuat bakteri itu berkembang.

Oleh karena itu, pastikan kecambah dicuci secara bersih dan dimasak dahulu.

6. Jamur

Jamur dapat dikonsumsi dengan aman setelah dimasak.

Jamur mentah masih mengandung mikroba yang dapat menyebabkan masalah pencernaan dan keracunan makanan.

7. Kacang merah

Kacang merah kaya akan kandungan bermanfaat, seperti protein, serat, dan antioksidan, tapi jangan coba-coba makan saat masih mentah bila tak ingin memiliki masalah pada perut.

"Kacang merah mentah mengandung racun phytohemagglutinin yang dapat menyebabkan perut tak nyaman, serta gejala gastrointestinal yang serupa dengan keracunan makanan," kata Dr. Lisa Davis. 

Pastikan merebus kacang merah paling minim selama 10 menit sebelum siap disantap.

Baca Juga : Pernah Dituding Lakukan Operasi Plastik, Nana Mirdad Ungkap Berat Badannya Turun 10 kg Setelah Hindari Makanan Ini

8. Brokoli, Kembang Kol dan Kubis

Sayuran cruciferous (seperti brokoli, kembang kol, dan kubis) mentah dapat menyebabkan masalah pada pencernaan.Menurut Scientific American, memasak terlebih dahulu sayuran cruciferous seperti brokoli, kembang kol, dan kubis, akan membantu melepaskan indole.Indole adalah senyawa organik yang dapat melawan sel-sel prakanker.