Berita Kesehatan: Anemia Bisa Kurangi Kecerdasan Anak, Atasi Dengan 20 Makanan Kaya Zat Besi Ini!

By Fadhila Auliya Widiaputri, Senin, 26 November 2018 | 08:20 WIB
Cegah anemia, berikan anak makanan kaya zat besi (iStockphoto)

Nakita.id - Jangan pernah abaikan dan sepelekan anemia pada anak. 

Prof. Dr. Endang L. Achadi, Ketua Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI) mengatakan bahwa dampak anemia bisa menjadi sangat berbahaya jika tidak segera ditangani dan ditanggapi dengan serius.

Sebab anemia merupakan salah satu penyakit produktivitas yang dapat mengganggu kualitas hidup seseorang.

Baca Juga : Bingung Membedakan Kelelahan Akibat Anemia atau Bukan? Begini Caranya

"Anemia biasanya muncul karena kurangnya sel darah merah (hemoglobin) yang mengantar sirkulasi oksigen ke dalam tubuh.

Kalau sirkulasi oksigen ke otak turun maka kebugaran turun. Lalu karena kebugaran turun maka itu prestasi di sekolah turun. Kemudian produktivitas juga turun.

 

Baca Juga : Berita Kesehatan: Curahan Pilu Angelina Jolie Lakukan Operasi Angkat Payudara dan Rahim Untuk Hindari Kanker

Selain itu, jika sejak kecil anak bayi sudah kena anemia dan tidak segera ditangani IQ nya bisa turun 10 – 20 poin. 

Penurunan kemampuan kognitif atau kecerdasan anak bayi berusia 0-2 tahun karena anemia yang tidak segera ditangani, sifatnya permanen dan berlangsung sampai dia dewasa," tegas Endang.

The American Academy of Pediatrics merekomendasikan para orangtua untuk menguji anemia defisiensi besi pada anak sejak ia berusia 9 bulan dan 12 bulan. Terlebih bila anak lahir secara prematur.

Anemia defisiensi besi merupakan salah satu jenis anemia yang disebabkan kekurangan zat besi sehingga terjadi penurunan jumlah sel darah merah atau hemoglobin yang sehat.  

Saat anak mengalami anemia defisiensi besi, maka sel darah merah anak juga akan mengalami kekurangan pasokan hemoglobin yang mengantar sirkulasi oksigen ke dalam tubuh.

Akibatnya, anak akan mengalami gejala 5L, yakni lesu, lemah, letih, lelah, lunglai, disertai wajah pucat, sesak napas, dan penglihatan kunang-kunang.

Baca Juga : Kenali Macam-macam Masalah Kesehatan Dari Warna dan Bentuk Feses Bayi

Perlu diketahui, saat anak lahir ia telah memiliki zat besi yang tersimpan di dalam tubuh mereka. 

Namun mereka membutuhkan zat besi tambahan untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangannya agar lebih maksimal. 

Kelompok usia dengan jumlah anjuran zat besi perhari ialah:

7-12 bulan = 11 mg

1-3 tahun = 7 mg

4-8 tahun = 10 mg

9-13 tahun = 8 mg

14-18 tahun (anak perempuan) = 15 mg

14-18 (anak laki-laki) = 11 mg

Baca Juga : Berita HOAX Kesehatan: Tanggapan Dokter Reisa Tentang Memotong Bulu Mata Bayi Agar Lentik

Penambahan zat besi bisa dilakukan dengan suplemen zat besi atau makanan yang tinggi zat besi. 

Makanan yang tinggi zat besi dapat berasal dari 2 sumber, yakni sumber hewan dan tumbuhan. 

 

Baca Juga : Berita Kesehatan: Kenali 8 Ciri-Ciri Bayi Sudah Masuk Panggul

Zat besi yang sumber dari hewan dikenal sebagai besi heme, misalnya:

- Hati ayam

- Tiram

- Remis

- Hati sapi

- Daging sapi

- Kaki kalkun

- Tuna

- Telur

- Udang

- Kaki domba

Baca Juga : Berita Kesehatan: Kisah Perjuangan Persalinan Winda Viska, Urin Sudah Berwarna Merah Akibat Preeklamsia

Zat besi yang sumber dari tumbuhan dikenal sebagai besi non-heme, misalnya:

- Raisin bran 

- Oatmeal instan

- Kacang kedelai 

- Tahu

- Kentang

- Biji wijen

- Bayam

- Roti gandum

- Selai kacang

- Beras merah

Cobalah untuk menggabungkan makanan besi non-heme dengan vitamin C untuk meningkatkan penyerapan zat besi.(*)