Nakita.id - Moms tentu ingin bila daya tahan tubuh Si Kecil tetap kuat meski di musim hujan.
Untuk itu, Moms perlu memastikan Si Kecil mendapatkan nutrisi yang komplet dari makanan.
Seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.
Baca Juga : Tinggi Rendahnya Vitamin D Pada Ibu Hamil Dapat Pengaruhi Risiko Autisme Pada Janin
Berbicara mengenai hal itu, ada beberapa vitamin dan mineral yang dipercaya ahli dapat mempertahankan dan meningkatkan daya tahan tubuh Si Kecil.
Selain itu, beberapa vitamin dan mineral ini juga sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan.
Kira-kira apa sajakah itu?
Baca Juga : Berita Kesehatan: Ciri Wanita Yang Berisiko Miliki Anak Down Syndrome
Vitamin B
Vitamin B memainkan banyak peran penting dalam metabolisme energi dalam tubuh.
Vitamin B meliputi B-12, biotin, folat, B-6, asam pantotenat atau B-5, niacin atau B-3, riboflavin atau B-2, dan tiamin atau B-1.
Kekurangan salah satu vitamin B dapat mempengaruhi vitamin B lainnya yang kemudian dapat mengganggu metabolisme Si Kecil, sebab:
- B-12 sangat penting untuk metabolisme protein dan lemak dan dibutuhkan B-6 dan folat untuk bekerja dengan benar.
- B-6 juga membantu memetabolisme protein.
- Tiamin membantu tubuh memetabolisme lemak, protein, dan karbohidrat. Kemampuan mengolah lemak, protein, dan karbohidrat sangat penting.
Metabolisme yang sehat memastikan bahwa tubuh menggunakan nutrisi ini untuk energi daripada menyimpannya sebagai lemak.
Moms sebaiknya secara teratur memberikan makanan yang mengandung vitamin B untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Si Kecil.
Moms bisa memilih makanan seperti:
- Daging tanpa lemak dan makanan laut
- Biji-bijian, termasuk barley dan beras merah
- Produk susu
- Telur
- Buah seperti pisang, apel, anggur, dan semangka
- Sayuran, termasuk bayam, kentang, dan labu
Baca Juga : Berita Kesehatan: Curahan Pilu Angelina Jolie Lakukan Operasi Angkat Payudara dan Rahim Untuk Hindari Kanker
Vitamin D
Vitamin D sangat penting untuk kesehatan dan pertumbuhan tulang Si Kecil.
Selain itu penelitian menunjukkan bahwa vitamin D dapat membantu mengontrol gula darah dan meningkatkan resistensi insulin pada penderita diabetes.
Pada umumnya, vitamin D didapatkan dari paparan sinar matahari. Namun ada pula beberapa makanan yang mengandung vitamin D, seperti:
- Kuning telur
- Okan berlemak, seperti salmon, mackerel, dan sarden
- Hati sapi
- Susu
- Sereal
- Jamur
Tidak hanya makanan, Moms juga bisa memberikan Si Kecil vitamin D dalam bentuk suplemen.
American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan pemberian suplementasi vitamin D sebesar 400 IU pada bayi ASI eksklusif, bayi yang minum susu formula < 1 liter sehari, dan anak-anak serta remaja.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Kenali 8 Ciri-Ciri Bayi Sudah Masuk Panggul
Vitamin C
Vitamin C bermanfaat untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan mendorong pertumbuhan Si Kecil.
Vitamin C juga dikenal sebagai asam askorbat yang merupakan jenis vitamin yang larut dalam air.
Vitamin C dapat ditemukan dalam buah dan sayuran seperti jeruk, stroberi, kiwi, kubis, bayam, kacang hijau dan lain sebagainya.
Beberapa sumber vitamin C lainnya adalah sereal, roti, oat, nasi, pasta, tahu, ikan, daging tanpa lemak, telur, susu, keju, dan yogurt.
Gejala kekurangan vitamin C pada Si Kecil:
- Saat Si Kecil luka membutuhkan waktu yang sangat lama untuk sembuh
- Sering mengalami radang gusi
- Hiperkeratosis (penebalan abnormal lapisan luar kulit)
- Sering pilek dan batuk
- Sering merasa lelah
- Kekebalan rendah atau sering sakit
- Rambut kering dan bercabang
- Kulit kering dan terkelupas
- Sering mengalami gusi berdarah
- Mimisan
Pada umumnya, anak-anak membutuhkan 25 mg hingga 45 mg vitamin C setiap hari, tergantung pada usia mereka.
Baca Juga : Berita Kesehatan: 9 Penyakit Penyebab Telapak Kaki Terasa Panas, Jangan Diabaikan!
Besi
Besi sangat penting untuk membawa oksigen dalam sel darah merah.
Tubuh membutuhkan zat besi untuk pertumbuhan, perkembangan, dan metabolisme yang sehat.
Besi juga penting untuk memperbaiki fungsi sel dan pembentukan beberapa hormon.
Jika Si Kecil memiliki kadar zat besi rendah, mereka mungkin tidak mengirim cukup oksigen ke otot-otot mereka.
Otot yang rendah oksigen tidak dapat membakar lemak untuk bahan bakar sebagaimana mestinya.
Sumber zat besi dapat Moms temukan pada:
- Daging
- Kacang polong
- Sereal
- Beras merah
- Sayuran berdaun hijau
- Tahu dan kedelai
Perlu diingat, meskipun zat besi sangat penting tetapi zat besi bisa beracun jika dikonsumsi dalam dosis tinggi.
Oleh karena sebaiknya itu konsultasikan terlebih dahulu kebutuhan zat besi Si Kecil pada dokter.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Dampak Penggunaan Vakum Saat Persalinan Bagi Bayi dan Ibunya
Magnesium
Tanpa magnesium, reaksi kimia yang menghasilkan energi di dalam tubuh tidak dapat terjadi.
Ketergantungan ini berarti bahwa magnesium sangat penting untuk metabolisme dan produksi energi.
Magnesium tersedia dalam berbagai macam makanan, termasuk:
- Kacang dan biji-bijian
- Bayam
- Pisang
- Salmon dan halibut
- Gandum
- Kentang
Baca Juga : Berita HOAX Kesehatan: Tanggapan Dokter Reisa Tentang Memotong Bulu Mata Bayi Agar Lentik (*)