Berita Kesehatan: Jangan Pernah Remehkan Keringat Dingin, Bisa Jadi Tanda Bahaya!

By Fadhila Auliya Widiaputri, Kamis, 6 Desember 2018 | 11:23 WIB
Hati-hati penyakit penyebab keringat dingin (coffeekai)

Nakita.id - Keringat dingin memang bukanlah suatu penyakit dan normal terjadi.  Namun keringat dingin bisa menjadi gejala penyerta dari suatu kondisi masalah kesehatan yang mendasarinya. Tidak hanya masalah kesehatan fisik tetapi juga psikologis.  Baca Juga : Berita Kesehatan: Anak Tidur Berkeringat? Bisa Jadi Gejala Penyakit Berbahaya Asal Moms tahu, rata-rata orang memiliki 2 hingga 4 juta kelenjar keringat. Ada dua jenis kelenjar keringat. Pertama, eccrine yang ditemukan di seluruh tubuh dan membantu mengontrol suhu tubuh. Kedua, apokrin yang terletak terutama di daerah selangkangan dan area ketiak. Berbeda dengan keringat pada umumnya, keringat dingin bukanlah hasil dari olahraga berat atau suhu tinggi. Baca Juga : Berita Kesehatan: Penyebab Perut Kencang Di Setiap Trimester Kehamilan

Kecemasan dan stres merupakan beberapa penyebab utama terjadinya keringat dingin. Namun selain itu, ada pula beberapa kondisi kesehatan tubuh lainnya yang dapat menyebabkan keringat dingin:  Hiperhidrosis Hiperhidrosis adalah nama lain untuk keringat berlebih. Hiperhidrosis biasanya bukan terjadi karena kekhawatiran. Hal ini dapat diwariskan dalam keluarga.  Jika hiperhidrosis cukup menganggu aktivitas sehari-hari, segera temui dokter. Hipoglikemia Hipoglikemia terjadi ketiga gula darah turun di bawah tingkat normal. Tubuh yang bereaksi terhadap kurangnya gula darah sama dengan kekurangan oksigen. Makan atau minum manis dapat membantu memulihkan gula darah dalam waktu singkat.

Baca Juga : Berita Kesehatan: Ciri Wanita Yang Berisiko Miliki Anak Down Syndrome

Serangan jantung Berkeringat dingin bisa menjadi salah satu tanda awal serangan jantung. Segera temui dokter bila keringat dingin diikuti dengan salah satu gejala berikut: - Ketidaknyamanan atau rasa sakit di dada yang terasa seperti menarik, meremas, atau kembung - Sulit bernapas - Ketidaknyamanan atau rasa sakit di leher, rahang, perut, atau punggung - Pusing - Pingsan Syok Syok terjadi ketika tubuh bereaksi terhadap kondisi lingkungan yang ekstrem atau cedera parah. Ketika tubuh mengalami syok, organ-organ tidak menerima oksigen atau darah yang cukup untuk berfungsi. Bila hal ini terus terjadi maka dapat berakibat fatal. Gejala shock termasuk: - Kulit pucat abnormal - Bernapas cepat - Denyut nadi yang sangat tinggi - Sakit atau muntah - Pupil yang tidak normal atau membesar - Merasa lemah atau lelah - Pusing - Kecemasan abnormal atau perasaan stres

Baca Juga : Berita Kesehatan: Curahan Pilu Angelina Jolie Lakukan Operasi Angkat Payudara dan Rahim Untuk Hindari Kanker

Infeksi atau sepsis Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri atau virus yang menyerang jaringan tubuh. Dalam banyak kasus, infeksi menyebabkan jaringan menjadi meradang karena sistem kekebalan mencoba melawan infeksi. Sepsis terjadi ketika sistem kekebalan tubuh merespons infeksi bakteri atau virus yang serius di perut, paru-paru, sistem kemih, atau jaringan tubuh besar lainnya. Hal ini cukup berbahaya dan dapat mengancam jiwa karena dapat menyebabkan darah menggumpal atau keluar dari pembuluh darah. Organ pun kesulitan untuk mendapatkan darah segar dan oksigen sehingga menyebabkan keringat dingin. Beberapa gejala sepsis seperti: - Demam tinggi - Kedinginan dan menggigil - Kebingungan atau disorientasi - Bernapas cepat - Denyut nadi yang sangat tinggi - Sulit bernapas - Hilang kesadaran

Baca Juga : Riset Buktikan 90% Manusia Tidak Tahu Dirinya Mengalami Gangguan Fatal Ini Mual atau vertigo Mual dapat disebabkan oleh banyak hal, seperti makan terlalu banyak atau mengonsumsi obat tertentu. Adapun vertigo adalah pusing yang dihasilkan dari perasaan seperti di dalam ruangan yang bergerak padahal sebenarnya tidak. Hal ini sering disebabkan oleh masalah dengan telinga bagian dalam dan hubungannya dengan otak. Gejala umum lain vertigo, termasuk: - Gerakan mata gelisah (nystagmus) - Pandangan kabur (diplopia) - Kesulitan berjalan - Kelemahan atau mati rasa abnormal - Dering di telinga (tinnitus) - Kesulitan bicara Pingsan Keringat dingin dapat terjadi tepat sebelum atau setelah pingsan. Pingsan (sinkop) terjadi ketika tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen ke otak. Pingsan karena kehilangan oksigen otak dapat terjadi karena sejumlah alasan, termasuk: - Mengalami dehidrasi - Terlalu panas atau terlalu banyak berkeringat karena olahraga atau suhu eksternal - Terlalu lelah - Masalah jantung Rasa sakit yang intens karena cedera Nyeri yang disebabkan oleh cedera, seperti patah tulang atau tertabrak di kepala, dapat menyebabkan keringat dingin. Hal ini mirip dengan cara syok yang dapat menyebabkan berkeringat dingin karena organ tidak mendapat cukup oksigen.

Baca Juga : Berita Kesehatan: Kenali 8 Ciri-Ciri Bayi Sudah Masuk Panggul Stres atau kecemasan Stres atau kecemasan yang disebabkan oleh tanggung jawab yang berlebihan di rumah, di tempat kerja, atau di sekolah dapat memicu keringat dingin. Gejala stress antara lain seperti: - Rasa sakit yang tidak dapat dijelaskan muntah - Otot yang tegang Memiliki stress atau kecemasan dapat mengganggu kualitas hidup hingga kesehatan jangka panjang. Segera temui dokter bila mengalami stress atau kecemasan. Agar dokter dapat menilai penyebab dari kedua masalah kesehatan tersebut. Migrain Migrain adalah jenis sakit kepala yang dapat menyebabkan rasa sakit yang parah untuk jangka waktu yang lama. Keringat dingin biasanya terjadi selama migrain saat tubuh merespons rasa sakit. Beberapa gejala migrain: - Mengalami kesulitan berbicara - Memiliki pandangan buram atau kehilangan penglihatan - Merasa mati rasa atau lemah di satu sisi tubuh - Mendengar suara yang tidak nyata - Merasa sangat sensitif terhadap suara atau cahaya - Merasa pusing, bingung, atau disorientasi.

Baca Juga : Berita Kesehatan: 9 Penyakit Penyebab Telapak Kaki Terasa Panas, Jangan Diabaikan!

Menopause Menopause terjadi ketika keseimbangan hormon estrogen dan progesteron berubah. Hal ini menandakan bahwa siklus menstruasi telah berakhir. Keringat dingin adalah salah satu gejala fisik menopause yang paling nyata, selain itu: - Mengalami perubahan dalam siklus menstruasi - Kesulitan mengontrol buang air kecil ditambah sulit tidur - Mengalami perubahan dalam suasana hati atau kondisi mental - Bertambah berat badan - Merasa kurang senang saat berhubungan seks karena kekeringan vagina atau perubahan hormon

Baca Juga : Berita Kesehatan Anak: Berbagai Risiko Kesehatan Anak Prematur

Hipotensi Hipotensi terjadi ketika tekanan darah turun ke tingkat yang jauh lebih rendah dari biasanya. Tekanan darah rendah normal terjadi ketika tidur atau melakukan sedikit aktivitas. Namun hipotensi bisa serius ketika menyebabkan otak atau organ lain tidak mendapatkan cukup oksigen. Gejala hipotensi umum lainnya termasuk: - Merasa pusing atau bingung - Pingsan tanpa peringatan - Merasa lelah - Merasa mual Tubuh bisa mengalami syok jika tekanan darah turun cukup rendah. Segera temui dokter bisa hal ini terjadi.(*)