Berita Kesehatan: Ditemukan Perangkat Anti Obesitas Tanam di Perut Agar Cepat Kenyang

By Soesanti Harini Hartono, Rabu, 26 Desember 2018 | 19:25 WIB
Dampak obesitas, bukan saja berpengaruh pada kesehatan si penderita, namun berdampak pada ekonomi global karena produktivitas menurun. (iStock )

Nakita.id.- Seluruh dunia sedang berperang melawan obesitas karena angka penderitanya semakin tinggi.

Dampak obesitas, bukan saja berpengaruh pada kesehatan si penderita, namun berdampak pada ekonomi global karena produktivitas menurun akibat penyakit, ditambah biaya pengobatan yang harus ditanggung negara hingga bertahun-tahun.

Baca Juga : Bikin Iri, Perangi Kegemukan Turki Dirikan Pusat Obesitas di Seluruh Negeri, Gratis Buat Pasien

Maka, setiap penemuan, studi, atau penelitian tentang melawan obesitas patut diacungi jempol.

Seperti belum lama ini, para ilmuwan dan insinyur dari University of Wisconsin-Madison, yang dipimpin oleh Dr Xudong Wang, telah menemukan perangkat kecil yang bisa mengakhiri obesitas.

Menggunakan strategi stimulasi saraf vagus (VNS/vagus nerve stimulation) yang baru-baru ini ditemukan,  sejenis chip implan telah menyebabkan penurunan berat badan 40% pada tikus.

Perangkat sebesar 1 sentimeter ini menempel ke perut dan memberi tahu otak bahwa perut telah penuh (oleh makanan yang dimakan), melalui sengatan listrik yang lembut.

Baca Juga : Berita Kesehatan : Tahun 2019, Batas Gula, Garam, dan Lemak Wajib Dicantumkan di Kemasan Makanan dan Minuman

Implan, yang belum disebutkan namanya oleh penemunya, aktif ketika perut secara alami mulai pencernaan. Perangkat juga tidak perlu baterai, artinya tidak perlu dilepas untuk perawatan.

Sinyal listrik yang dihasilkan oleh perangkat ini dapat merangsang serat aferen vagal untuk mengurangi asupan makanan hingga mencapai berat badan yang diinginkan.

"Denyut nadi berkorelasi dengan gerakan lambung, meningkatkan respons alami untuk membantu mengendalikan asupan makanan," kata Wang kepada Daily Mail.

Baca Juga : Berita Kesehatan: BPJS Defisit dan Bocor, Peneliti Temukan Masalahnya!

Menurut Wang, perangkat itu tidak memiliki elektronik dan bergantung pada pergerakan dinding perut untuk menyalakan generator internal."Tubuh kita yang paling tahu," tambahnya.

Namun, sebuah penelitian yang dilakukan pada tikus menunjukkan bahwa begitu perangkat dilepaskan, kebiasaan makan sebelumnya kembali dan penambahan berat badan dimulai kembali, tidak seperti dengan jalur pemotongan lambung atau bypass yang dikenal dengan nama bariatric surgery. 

Rincian penelitian ini diterbitkan dalam edisi terbaru Journal of Sains  Nature Communications.

Asal Moms tahu, menurut penelitian yang dilakukan di seluruh dunia tahun lalu, ada lebih dari 700 juta anak obesitas dan orang dewasa di seluruh dunia

Baca Juga : Berita Kesehatan: Pria Dianjurkan Sunat, Ternyata Ini Manfaatnya

Di Indonesia, angka obesitas (kegemukan)  menjadi indikator kelebihan zat gizi juga meningkat.

Dari data riskesdas secara nasional, masalah gemuk pada anak umur 5-12 tahun masih tinggi yaitu 18,8%, terdiri dari gemuk 10,8 % dan sangat gemuk (obesitas) 8,8%. (*)