Amankah Melakukan Vaksinasi di Saat Hamil?

By Soesanti Harini Hartono, Kamis, 12 Oktober 2017 | 01:30 WIB
Vaksin ibu hamil (Saeful Imam)

Vaksin Tdap

Hal yang sama berlaku untuk vaksin Tdap atau tetanus, difteri, dan aseliular pertusis. Untuk diketahui, pertusis pada orang dewasa sering kali sangat ringan, tetapi pertusis pada bayi bisa sangat membahayakan.

Bayi tidak mendapat vaksin pertusis dosis pertama sampai usia 2 bulan, padahal  delapan minggu pertama ini adalah waktu yang rentan untuk bayi yang baru lahir, terutama jika mereka terinfeksi pertusis.

Sekitar setengah dari semua bayi di bawah satu tahun dengan pertusis dirawat di rumah sakit, dan sekitar 20 meninggal setiap tahun akibat infeksi, yang sebagian besar berusia di bawah 3 bulan.

Ibu hamil yang mendapat vaksin Tdap selama trimester ketiga memberikan antibodi pelindung pada bayi mereka di rahim, dan antibodi tersebut membantu melindungi bayi yang baru lahir.

Vaksin lainnya

Vaksin lain yang mungkin juga dianjurkan ialah vaksin Hepatitis A. Sering kali banyak orang tidak tahu bahwa mereka telah terinfeksi hepatitis. Padahal janin bisa terkena penyakit ini ketika proses kelahiran dari ibu yang terinfeksi. Itu sebabnya vaksin hepatitis sangat perlu bagi ibu hamil. Selain itu bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi virus hepatitis sebaiknya segera diberikan vaksinasi agar terhindar dari penyakit ini. 

(Baca juga : Pemberian Vaksin Tidak Membuat Anak Autis)

Bukti  Keamanan dan Keselamatan

Tidak semua vaksin terbukti aman bagi ibu hamil karena itulah, penting untuk berbicara dengan tim kesehatan atau mengunjungi klinik sebelum menerima vaksin.

Satu studi di jurnal Vaccine yang dilakukan para periset menemukan, kemungkinan ada hubungan antara vaksin flu dan keguguran, yang memicu beberapa kekhawatiran di kalangan ibu hamil tentang apakah mereka harus divaksinasi melawan flu.

Meskipun berisiko vaksinasi tetap dianjurkan. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di AS yang mendanai penelitian tersebut menunjukkan lebih banyak keuntungan bila ibu hamil divaksinasi guna melawan flu. 

Di sisi lain, banyak hal yang dapat menyebabkan keguguran, dan sementara hasilnya pasti memerlukan penyelidikan lebih lanjut, dibutuhkan lebih banyak penelitian.  Jadi lebih baik di vaksin. Apalagi beberapa penelitian sebelumnya cenderung merekomendasikan bahwa vaksin flu aman saat diberikan pada ibu hamil dan efektif dalam mencegah flu.

Keamanan vaksin Tdap selama kehamilan juga telah terdokumentasi dengan baik, dan penelitian menunjukkan bahwa aman dan efektif untuk melindungi ibu dan bayi dari pertusis.

Seperti vaksin flu, efek samping yang paling umum adalah nyeri lengan, kelelahan, dan demam. Reaksi alergi yang parah terhadap vaksin ini sangat jarang terjadi, terutama pada orang dewasa.

Baik vaksin flu dan vaksin Tdap dapat diberikan dengan aman pada saat bersamaan atau pada kunjungan terpisah, dan tidak masalah seberapa baru Ibu dalam menerima vaksin. (*)