Hati-hati, Ini Risiko Kesehatan Jika Terlalu Banyak Makan Kedelai dan Olahannya

By Amelia Puteri, Selasa, 1 Januari 2019 | 14:57 WIB
Risiko kesehatan yang terjadi akibat terlalu banyak mengonsumsi kedelai (pixabay.com/Jing)

Nakita.id - Kedelai menjadi makanan andalan, terutama jika Moms ingin hidup sehat.

Banyak makanan olahan kedelai yang memberikan manfaat, dan menjadi idola para vegetarian.

Seperti tahu, tempe, dan susu kedelai.

Namun, mengonsumsi protein kedelai dalam dosis tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama tampaknya tidak aman.

Baca Juga : Ramalan Mbak You Tahun 2019, Artis Ketahuan Gay Hingga Pengacara Kondang Lakukan KDRT!

Efek sampingnya hanyalah dampak negatif yang mungkin dan dapat dihindari dengan membatasi konsumsi.

1. Mempengaruhi kesuburan perempuan

Sebuah penelitian yang dilakukan di Brasil pada 2009 membuktikan kedelai berdampak pada sistem reproduksi perempuan.

Oleh karena itu, penting untuk tetap memeriksa konsumsi kedelai ketika Moms merasa sulit hamil.

Perempuan yang menggunakan protein kedelai yang dimodifikasi secara genetik berisiko lebih tinggi terkena menstruasi retrograde.

Dalam kasus seperti itu, mereka akan mengalami penghentian siklus menstruasi.

Akibatnya, menyebabkan endometriosis, yang merupakan salah satu penyebab utama infertilitas pada perempuan.

Baca Juga : Ifan Seventeen Mimpi Bertemu Mendiang Istri, Ini Arti Mimpikan Orang yang Sudah Meninggal Dunia

2. Periode menstruasi lama

Namun penelitian lain menunjukkan bahwa mereka yang menggunakan isolat protein kedelai yang dimodifikasi secara genetik dapat mengalami menstruasi panjang yang tidak normal.

Kondisi ini secara medis disebut sebagai 'Menorrhagia'.

3. Kehilangan libido

Efek samping dari isolat protein kedelai tidak terbatas hanya untuk perempuan.

Pria juga terpengaruh olehnya.

Penelitian mengungkapkan bahwa protein kedelai telah digunakan oleh para biarawan untuk menjaga libido mereka terkendali.

Lebih lanjut, dua komponen protein kedelai lainnya, yaitu daidzein dan genistein, adalah peniru sempurna estrogen.

Baca Juga : 7 Tahun Berlalu, Masalah Ini Dikabarkan Jadi Penyebab Ghea Astrid Gayatri Gugat Cerai Ifan Seventeen!

Mereka menyebabkan disfungsi ereksi pada pria.

Pria yang menggunakan protein ini juga diketahui mengalami perubahan suasana hati, menurunkan jumlah sperma, ginekomastia, dan bahkan pertumbuhan berlebihan rambut tubuh dan wajah.

4. Risiko tinggi kanker kandung kemih

Penelitian telah menetapkan bahwa risiko terkena kanker kandung kemih meningkat ketika protein kedelai digunakan secara berlebihan.

Risiko semakin memburuk jika Moms memiliki riwayat genetik kanker kandung kemih.

5. Masalah ginjal

Kedelai dan variannya merupakan sumber alami aluminium.

Asupan zat ini secara berlebihan jadi penyebab utama berbagai penyakit ginjal.

Oksalat yang terkandung dalam kedelai diketahui menyebabkan batu ginjal.

Karena sulit bagi sistem pencernaan manusia untuk memproses oksalat ini.

Akibatnya, mereka menumpuk di dalam ginjal.

Baca Juga : Kekayaannya Mencapai Rp 29 Miliar, Cara Makan Sule Bersama Keluarga Ini Jadi Sorotan dan Banjir Pujian

6. Meningkatkan risiko kanker payudara

Lebih dari beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa isoflavon kedelai dapat 'berkembang biak' atau meningkatkan jumlah 'sel epitel' yang ada pada payudara wanita.

Dengan kata lain, isoflavon yang terdapat dalam kedelai mengganggu fungsi hormon estrogen.

Pada akhirnya meningkatkan risiko kanker payudara dengan secara bertahap mengubah sel-sel epitel kanker.

Namun, ada penelitian tertentu yang membantah dampak negatif kedelai yang disebutkan di atas.

Apakah kedelai memengaruhi pembentukan kanker payudara atau tidak, selalu lebih baik untuk makan dalam jumlah aman.

Batasi jumlah protein kedelai dalam menu makan.