Sebanyak 37% Anak Indonesia Masih Kekurangan Protein, Ini Akibatnya

By Rizqa Widiasti, Rabu, 2 Januari 2019 | 17:53 WIB
Risiko tubuh kekurangan asupan protein (iStockphoto)

-Pemeliharaan, pembentukan serta perbaikan sel dan jaringan tubuh.

-Pembentukan otot dan tulang. Protein berperan dalam peningkatan tinggi badan, berat badan, maturasi tulang serta postur tubuh.

Baca Juga : Sarwendah Tampak Cantik Kenakan Tudung Ketika Kunjungi Masjid di Dubai, Penampilannya Jadi Sorotan

-Pembentukan imunitas, hormon, hemoglobin (sel darah merah), pembentukan darah, enzim dan berbagai proses kimiawi yang diperlukan tubuh untuk kekebalan, pencernaan, metabolisme, dll.

-Sebagai simpanan energi, bila kekurangan karbohidrat dan lemak.

-Mengendalikan lemak dan kolesterol tubuh yang baik serta berperan penting dalam pembakaran lemak sehingga berfungsi juga untuk mengendalikan berat badan.

-Protein membuat rasa kenyang lebih lama sehingga anak bisa terhindar dari obesitas akibat sering makan.

-Mengurangi risiko sindrom metabolik, gangguan kesehatan yang bisa menyebabkan penyakit jantung dan diabetes.

-Meningkatkan absorbsi (penyerapan) kalsium.

-Berperan dalam pengaturan transpor nutrisi dari usus halus ke dinding usus halus, lalu beredar ke seluruh pembuluh darah ke jaringan tubuh, untuk kemudian masuk ke dalam membrane sel jaringan untuk membentuk sel-sel baru.