Sebanyak 37% Anak Indonesia Masih Kekurangan Protein, Ini Akibatnya

By Rizqa Widiasti, Rabu, 2 Januari 2019 | 17:53 WIB
Risiko tubuh kekurangan asupan protein (iStockphoto)

-Mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh.

-Menjaga derajat keasaman (pH) di dalam tubuh.

-Sebagai pertahanan melawan kuman dan detoksifikasi.

Jika asupan protein dibawah angka kecukupan gizi, maka balita berisiko mengalami kondisi Kurang Energi Protein (KEP).

Para ahli mengelompokan KEP ke dalam tiga tipe utama yaitu:

Baca Juga : Aksi Kopassus Minum Darah Ular dan Berjalan di Bara Api Membuat Tentara AS Ternganga!

1. Marasmus

Si Kecil yang mengalami marasmus biasanya memiliki berat badan sangat rendah, ukuran kepala tidak sebanding dengan ukuran tubuh, mudah terkena infeksi penyakit, rambut tipis dan mudah rontok, kulit kering dan berlipat, tingkat kesadaran menurun, dan sering diare.

Masalah gizi ini sering terjadi pada anak usia satu tahun yang tidak mendapatkan cukup Air Susu Ibu (ASI).