Agar Cepat Hamil, Para Suami Perlu Lakukan Trik Meningkatkan Kualitas Sperma Ini

By Cecilia Ardisty, Rabu, 30 Januari 2019 | 14:02 WIB
Yuk Tingkatkan Produksi Sperma Sebelum Tanda-Tanda Kehamilan Datang ()

1. Suplemen d-aspartic acid

D-aspartic acid (D-AA) adalah bentuk asam aspartat, sejenis asam amino yang dijual sebagai suplemen makanan.

Suplemen ini berbeda dengan asam L-aspartat, yang dikonsumsi dengan tujuan kebutuhan protein.

Sebuah penelitian mengatakan, mengonsumsi suplemen D-AA dapat meningkatkan kadar testosteron, yang punya peran besar dalam kesuburan Dads.

Dads dapat mengonsumsi 2.66 gram suplemen D-AA selama tiga bulan untuk meningkatkan kadar testosteron kira-kira 30 sampai 60 persen dan motilitas sebanyak 60 sampai 100 persen.

Baca Juga : Hubungan Intim Saat Hamil Masih Aman Hingga Usia Kandungan 7 Bulan, Asalkan Dads Lakukan Hal Ini

2. Olahraga secara rutin

Olahraga secara rutin memiliki kadar testosteron yang tinggi dan kualitas air mani yang baik dibanding Dads yang tidak melakukan olahraga.

Tetapi, jangan olahraga terlalu berlebihan ya justru malah membuat kadar testosteron menurun.

Untuk meminimalisir risiko Dads dapat mengonsumsi zat besi.

Baca Juga : Aneka Variasi Hubungan Intim yang Bikin Moms dan Dads Tambah 'Hot'

3. Cukup vitamin C

Stres oksidatif adalah ketika tingkat spesies oksigen reaktif (ROS) mencapai tingkat berbahaya dalam tubuh.

Hal ini terjadi ketika anti oksidan tubuh berusaha melindungi kita dari berbagai penyakit dan pola hidup yang cenderung tidak sehat, serta polusi udara.

Stres oksidatif dan ROS memiliki pengaruh terhadap kesuburan Dads.

Oleh karena itu, mengonsumsi vitamin C dapat membantu tubuh melawan berbagai penyakit.

Vitamin C juga berguna meningkatkan kualitas air mani.

Penelitian mengatakan Dads yang mengonsumsi 1000 miligram suplemen vitamin C dua kali sehari dalam kurun waktu dua bulan dapat meningkatkan kualitas sperma sebanyak 92 persen.

Selain itu dapat mengurangi proporsi sel sperma yang cacat sebesar 55%.

4. Rileks dan minimalisir stres

Stres dapat mempengaruhi hasrat seksual Dads dan mempengaruhi kesuburan.

Penelitian mengatakan bahwa penyebab stres adalah hormon kortisol.

Stress management yang dapat dilakukan Dads adalah berjalan di lingkungan terbuka, meditasi, berolahraga, dan meluangkan waktu bersama teman.