Nakita.id - Salah satu faktor yang menentikan kemampuan bayi untuk lahir dan bertahan hidup pada perkembangan janin bulan 9 adalah kondisi paru-paru janin yang matang.
Bila pada perkembangan janin bulan 9, paru-paru janin sudah matang, dapat dipastikan bayi memiliki kemampuan untuk bertahan hidup.
Pengujian kematangan fungsi paru-paru pada perkembangan janin bulan 9 dapat dilakukan lewat pengambilan cairan amnion untuk menilai lesitin spingomyelin atau selaput tipis yang menyelubungi paru-paru.
Baca Juga : Perkembangan Janin Bulan 9 : Janin Perlu Pemeriksaan Biofisik
Hal yang tak kalah penting pada perkembangan janin bulan 9 adalah menyiapkan nama yang cocok.
Pilih nama yang punya arti sesuai harapan orang tua.
Entah mencontoh nama orang tertentu yang sukses, kaya, pintar, atau berbudi.
Bisa juga dengan mengambil nama tokoh-tokoh dari kitab suci atau dari peristiwa-peristiwa bersejarah.
Sah-sah saja orang tua mengabadikan nama mereka pada nama anaknya.
Apa pun yang jadi pilihan, didik dan arahkan si anak sesuai namanya.
Jangan sampai, misalnya, diberi nama Einstein, tapi kesempatannya mengenyam pendidikan sedikit sekali, hingga anak tergolong pas-pasan.
Hal lain yang perlu diwaspadai adalah plasenta previa.
Plasenta previa adalah salah satu bentuk kelainan letak plasenta, yakni menutup jalan lahir yang bisa menyebabkan perdarahan pada kehamilan dan penyulit persalinan.
Baca Juga : Perkembangan Janin Bulan 9 : Waspadai Lepasnya Plasenta dari Dinding Rahim
Kelainan ini erat kaitannya dengan gizi rendah karena plasenta punya kecenderungan mencari tempat yang banyak nutrisi sebagai tempatnya menempel.
Kasus seperti ini cukup sering terjadi, yakni sekitar 1 dari 200 kehamilan.
Mereka yang tengah mengandung anak kedua dan seterusnya, ibu yang perokok, dan yang pernah mengalami persalinan dengan bedah sesar, berisiko memiliki plasenta previa antara 1,5 - 2 kali lipat lebih besar.