Sering Dilakukan Orangtua, #LovingNotLabelling: Ini 6 Alasan untuk Berhenti Melabeli Anak

By Maharani Kusuma Daruwati, Minggu, 24 Februari 2019 | 17:14 WIB
#Lovingnotlabbeling (iStockPhoto)

Nakita.id - Memberi label pada anak-anak biasanya dimulai dengan niat terbaik.

Kita mungkin percaya bahwa kita mendorong perilaku positif ("Anak baik!").

Selain itu juga untuk memupuk semangat dan keterampilan ("Kamu sangat atletis!").

Baca Juga : Mantan Kekasih Diisukan Akan Nikahi Syahrini, Luna Maya Malah Tunjukkan Perasaan ini, Masih Cinta?

Juga memotivasi dengan memberikan pujian ("Aku tahu kamu bisa melakukan ini — kamu sangat pintar!").

Namun, meski berniat baik, melabeli anak juga bisa membuat anak menjadi merasa lebih buruk, Moms.

Orangtua biasanya akan menempatkan anak di dalam kotak dan langsung mengarahkan untuk menyimpulkan apa yang bisa dan tidak bisa anak lakukan.

Apa yang awalnya dimulai sebagai pujian dan dorongan positif dengan cepat akan menjadi label permanen yang sulit dilepaskan.

Sebagai orangtua, kita semua sudah terbiasa dengan label anak-anak sekarang dan nanti, baik untuk kebaikan atau hal yang buruk.

Kita mungkin menyebut satu anak sebagai atletis, yang lain sebagai musikal.

Entah dengan keras atau di kepala kita, kita mungkin menamai satu anak sebagai hal yang sulit atau menantang dan yang lain santai.

Setiap kali melakukannya, kita jatuh ke dalam perangkap label tanpa menyadari efek dan konsekuensinya yang terbatas.