Badan Berkeringat Ketika Bangun Tidur? Bisa Jadi Moms Alami Kondisi Kesehatan Ini

By Cecilia Ardisty, Senin, 18 Maret 2019 | 10:01 WIB
Badan berkeringat ketika tidur (bearfotos)

Nakita.id - Apakah pagi ini Moms terbangun dalam keadaan berkeringat?

Padahal pendingin di kamar tidur Moms sudah terpasang dari semalam namun masih saja berkeringat.

Oleh karena itu Moms perlu mengetahui penyebab berkeringat ketika tidur.

Baca Juga : Moms Jangan Panik! Ini 4 Alasan Kenapa Kepala Bayi Berkeringat

Melansir dari self.com, kondisi di mana Moms berkeringat ketika tidur disebut night sweat.

"Night sweat adalah tahapan parah dari keringat berlebih," jelas Keri Peterson, M.D., seorang dokter spesialis penyakit dalam.

Tahapan tersebut berkaitan dengan kondisi kesehatan tertentu, di luar faktor lingkungan saat tidur misalnya yang terlalu panas.

Baca Juga : Waspada Jika Bayi Berkeringat Saat Tidur, Bisa Berakhir SIDS

Solusi untuk mengatasi berkeringat saat tidur tergantung pada penyebab terjadinya.

Berikut penyebab berkeringat saat tidur berdasarkan kondisi kesehatan tertentu.

1. Menopause

"Jika seseorang mengalami night sweat, saya akan langsung menanyakan kepada pasien tentang siklus menstruasi mereka, karena bisa jadi karena menopause," jelas Barrie Weinstein, M.D., asisten profesor endokrinologi, diabetes, dan penyakit tulang di Fakultas Kedokteran Icahn.

Hormon yang berfluktuasi yaitu estrogen dan progesteron yang berkurang, menyebabkan gejala seperti night sweat, kedinginan, menstruasi yang tidak teratur atau tidak ada, perubahan mood, kekeringan miss V, metabolisme yang lebih lambat, dan rambut yang menipis.

Menopause biasa terjadi di usia 51 tahun, atau terjadi pada Moms yang berusia 50an, 40an, atau lebih muda.

"Jika Moms mengalami night sweat yang parah, sebaiknya segera datang ke dokter," kata Dokter Weinstein.

Baca Juga : Ini yang Harus Dilakukan Jika Orang Terdekat Alami Gangguan Kecemasan!

2. Gangguan kecemasan

Beberapa dari Moms hanya memahami bahwa gangguan kecemasan hanya mengalami kekhawatiran yang tidak proporsional dan ketakutan, tetapi emosi itu dapat memicu sejumlah gejala fisik.

Salah satunya adalah berkeringat terlalu banyak, di sisi lain termasuk letih, ketegangan otot, detak jantung yang kencang, sulit bernapas, masalah perut seperti mual dan diare.

Secara umum, gangguan kecemasan, gangguan panik, dan gangguan kecemasan sosial merupakan tiga yang utama di bawah payung gangguan kecemasan.

Meskipun ada masalah terkait seperti gangguan obsesif-kompulsif dan menyebabkan keringat berlebih, termasuk di malam hari.

Bagi Moms yang mengalami keringat berlebih kemungkinan gejala gangguan kecemasan yang dimiliki Moms sudah tak bisa dikontrol.

Disarankan untuk segera menghubungi dokter atau praktisi kesehatan mental.

3. Hiperhidrosis

Hiperhidrosis menyebabkan keringat berlebih tanpa pemicu khas seperti panas atau olahraga.

Terdapat dua bentuk hiperhidrosis, primer dan sekunder.

Hiperhidrosis primer terjadi ketika dokter tidak dapat menentukan alasan yang mendasari keringat Moms yang berlebih, seperti kondisi kesehatan atau pengobatan.

Baca Juga : Curhat Soal Masalah Rumah Tangga, Presiden Jokowi Menasihati Baim Wong dan Paula Verhoeven

Hiperhidrosis sekunder adalah ketika keringat berlebih Moms terjadi karena masalah medis tertentu, apakah itu masalah kesehatan atau obat yang Moms gunakan untuk mengobatinya.

Hiperhidrosis primer dan sekunder memiliki beberapa perbedaan.

Pertama, biasanya hanya muncul di beberapa bagian utama tubuh, seperti dahi, ketiak, dan telapak tangan dan telapak kaki, menurut American Academy of Dermatology.

Kedua, biasanya melibatkan keringat pada bagian tubuh Moms jauh lebih besar, atau bahkan semuanya.

Perbedaan lainnya adalah hiperhidrosis primer biasanya hanya terjadi ketika Moms bangun, hiperhidrosis sekunder dapat membanjiri tubuh Moms dengan keringat malam atau night sweat.

Berkeringat ketika tidur bisa disebabkan oleh ketiga kondisi kesehatan tersebut.