Tidak Selalu Bermanfaat untuk Tubuh, Berikut Risiko dari Diet Jus

By Ratnaningtyas Winahyu, Kamis, 21 Maret 2019 | 08:17 WIB
Ilustrasi jus buah dan sayuran (pixabay.com/silviarita)

Nakita.id – Setiap wanita pasti ingin memiliki tubuh yang ideal dan sehat.

Jika melihat angka timbangan bergerak semakin ke kanan, rasanya sudah pusing sendiri ya Moms.

Berbagai cara pun dilakukan untuk menjaga berat badan, mulai dari olahraga sampai diet.

Anggapan bahwa diet lebih cepat menurunkan berat badan ketimbang olahraga lantas membuat banyak orang lebih memilih untuk menjalankan diet.

Saat ini, diet juga banyak ragamnya seperti diet ketogenik, diet vegetarian, diet Atkins, diet zona, dan diet jus.

Namun, pernahkah Moms mendengar diet jus?

Sepertinya namanya, diet jus menuntut seseorang untuk hanya mengonsumsi cairan yang terbuat dari buah dan sayuran segar untuk waktu tertentu biasanya sekitar 3-10 hari.

Pada saat melakukan diet jus, tidak diperbolehkan untuk mengonsumsi makanan padat.

Beberapa manfaat utama dari diet jus adalah mampu menurunkan berat badan dan mendetoksifikasi tubuh.

Baca Juga : 4 Cara Alami Mencegah Penuaan Dini, Mudah dan Cepat!

Melansir dari laman medicalnewstoday.com, manfaat baik lainnya dari diet jus yaitu sebagai berikut:

1. Vitamin dan mineral yang terkandung dalam jus dapat memberikan nutrisi tambahan ke dalam tubuh, yang berfungsi untuk meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

2. Jus kaya akan senyawa anti-inflamasi yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membantu seseorang merasa lebih energik.

3. Jus juga dinilai mampu untuk mengeluarkan racun dari tubuh

4. Membantu meningkatkan pencernaan melalui enzim sehat yang membuat usus bekerja lebih efisien.

Akan tetapi, ternyata diet jus ini juga tidak selalu baik untuk tubuh loh, Moms.

Para dokter pun mengidentifikasi beberapa risiko dari mengonsumsi diet jus, seperti:

1. Minum jus dalam jumlah besar mungkin berbahaya bagi mereka yang memiliki kelainan ginjal.

Jenis jus tertentu mengandung oksalat, yaitu asam yang dapat berkontribusi pada batu ginjal dan masalah ginjal lainnya.

2. Asupan kalori yang berkurang dapat menyebabkan penurunan berat badan sementara, tetapi perubahan ini jarang berlangsung lama.

Baca Juga : Berminat Makan Bersama Ratu Elizabeth II? Wajib Ikuti Dua Aturan Ini

3. Jika seseorang mengonsumsi jus yang tidak dipasteurisasi, mereka berisiko lebih besar terserang penyakit.

Hal ini terutama berlaku untuk orang yang sangat muda dan lebih tua, serta mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

4. Kehilangan terlalu banyak nutrisi dalam tinja mereka.

Hal ini dapat menyebabkan dehidrasi dan elektrolit yang tidak seimbang.

5. Mengonsumsi kalori dalam jumlah yang tidak cukup dapat menyebabkan seseorang mengalami gejala yang berkaitan dengan gula darah rendah, karena tubuh tidak memiliki energi yang cukup.

Contoh gejala ini termasuk pingsan, lemah, dehidrasi, sakit kepala, dan kelaparan.

Jika Moms ingin melakukan diet untuk menurunkan berat badan, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau ahli gizi.

Sehingga jenis diet atau takaran makanan yang harus dikonsumsi telah sesuai dengan kondisi tubuh Moms.

Baca Juga : Sederet Manfaat Menakjubkan Minyak Cengkeh untuk Kesehatan yang Jarang Diketahui!