Moms dan Dads Pendek? Tenang, Si Kecil Bisa Lebih Tinggi dengan Cara Ini!

By Nia Lara Sari, Rabu, 6 Desember 2017 | 15:12 WIB
Orang tua pendek, saat dewasa anak bisa lebih tinggi ()

Nakita.id - Memiliki anak dengan berat badan dan tinggi badan yang ideal adalah harapan setiap orangtua.

Tidak hanya tentang berat badan Si Kecil, namun tinggi badannya juga menjadi perhatian orang tua.

Namun, pernah tidak terpikir oleh Moms dan Dads jika anak akan mewarisi tinggi badan dan kedua orang tuanya?

Baca juga Haru Biru Bagai Sinetron! Kisah Pertemuan Kembar Terpisah 26 Tahun

Lalu, jika tinggi badan Moms dan Dads kurang, maka apakah kemungkinan anak saaat dewasa akan memiliki tinggi badan yang sama dengan Moms dan Dads atau bisa lebih tinggi?

Perlu diingat, dilansir dari situs Scientificamerican.com, 60 - 80 persen tinggi badan akan dipengaruhi oleh kondisi genetik.

Hal ini berarti faktor lain dapat berpengaruh dengan peluang sekitar 20-40 persen.

Baca juga Nusa Penida Festifal: Seru, Ada 1.500 Perempuan Menari di Pantai Bali!

Nah Moms dan Dads perlu fokus pada peluang ini.

Sebenarnya menurut penuturan DR. dr. Aman B Pulungan, Sp.A, MD, bila kedua orangtuanya bertubuh pendek, anak tetap memiliki potensi untuk punya tinggi badan maksimal.

“Ia bisa lebih tinggi 8,5 cm dari orangtuanya. Jadi kalau kedua orangtuanya punya tinggi 150 cm, ia bisa punya tinggi 158 cm,” ungkap ahli endokrinologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini. 

Baca Juga Ingin Tubuh Anak Tinggi? Ajak Ia Berolahraga

Namun untuk meningkatkan peluang anak menjadi lebih tinggi simak cara menambah tinggi badan anak dari dokter yang berpraktik di AP & AP Pediatric, Growth, and Diabetes Center:

1. Nutrisi

Asupan kalsium dan vitamin D yang baik untuk pertumbuhan tulang seperti susu, bayam, kubis, ikan, jamur, brokoli.

Selain kalsium dan vitamin D, konsumsi juga makanan yang mengandung protein tanpa lemak seperti daging ayam, sapi, ikan serta makanan yang mengandung zinc seperti kepiting, labu, kacang.

Baca juga Moms, Konsumsi Makanan Ini Setiap Hari Bikin Anak Lebih Tinggi!

2. Istirahat yang Cukup

Hal sederhana paling utama yang dapat Ibu lakukan adalah memastikan bahwa si kecil tidur lebih awal pada malam hari, setidaknya 10 hingga 12 jam.

Tanpa istirahat yang cukup, tubuh anak dapat mengalami gangguan pertumbuhan.

Biasakan untuk mengajak anak tidur lebih awal satu jam untuk memenuhi jam-jam pertumbuhan secara maksimal dan pasti. 

Ingat, pada saat tidur, tubuh secara otomatis memproduksi hormon pertumbuhan atau Growth Hormone.

Sebaiknya tidur lebih awal agar bisa mendapatkan waktu tidur yang cukup Hormoneyaitu 9 hingga 10 jam.

Baca juga Anak Kurang Tinggi? Jangan Anggap Remeh, Bisa Jadi Tanda StuntingAnak Kurang Tinggi? Jangan Anggap Remeh, Bisa Jadi Tanda Stunting

3. Olahraga

Lakukan olahraga secara rutin dan teratur.

Selain membuat tubuh sehat dan bugar, rutin melakukan olahraga diduga juga bisa membantu dalam menambah tinggi badan.

Dengan berolahraga anak akan mampu tidur nyenyak.

Hormon pertumbuhan 75% secara alami diproduksi selama waktu tidur. Maka dari itu tidur nyenyak sangat dianjurkan.

Jumlah tertinggi hormon pertumbuhan dilepaskan selama periode tidur nyenyak.

Baca juga Es Krim Saat Si Kecil Demam? Boleh Nggak, Ya...Es Krim Saat Si Kecil Demam? Boleh Nggak, Ya...

4. Perhatikan anak di masa puber

Pada anak perempuan masa puber akan dialami di rentang usia 8 tahun-13 tahun. Sedangkan pada anak laki-laki 9-14 tahun.

Semakin cepat anak mengalami masapuber, semakin cepat pula pertumbuhannya akan terhenti. 

Tinggi badan anak pada masa puber akan menentukan seberapa besar potensi tingginya kelak.

Baca juga Ternyata Makanan dan Minuman Kemasan adalah Makanan Sehat, Asal..Ternyata Makanan dan Minuman Kemasan adalah Makanan Sehat, Asal..

Untuk perempuan, jumlah maksimal pertambahan tinggi pada masa puber berkisar 18-24 cm, sedangkan untuk anak laki-laki 20-26 cm. 

Jadi, meski kedua orangtua pendek tapi kalau si kecil kelak punya tinggi 145 cm saat awal puber, maka potensi tingginya di akhir masa puber adalah sekitar 165-171 cm.

Demikian juga dengan anak perempuan yang punya tinggi 140 cm saat awal puber, maka tinggi maksimalnya sekitar 158-164 cm.

Jadi Moms dan Dads tidak perlu khawatir anak mempunyai tubuh yang pendek karena faktor keturunan.

Jika Moms dan Dads mau lebih sedikit memberikan perhatian maka anak bisa lebih tinggi kok.