Nakita.id- Melabeli anak dengan suatu sebutan baik itu sebutan yang bagus atupun buruk memang tidak disarankan untuk dilakukan.
Terlebih, melabeli si kecil dengan sebutan yang menyebut ciri fisik mereka ternyata memiliki dampak yang begitu buruk.
Namun, sering kali Moms lupa dan tidak sengaja melabel si kecil dengan sebutan yang menyebut ciri fisik mereka, misalnya obesitas.
Padahal, anak yang memiliki obesitas bisa disembuhkan dengan mengatur pola makan yang seimbang.
Nah, berikut adalah resep makanan untuk si kecil yang mengalami obesitas menurut anjuran dari dokter:
1. Memilih makanan yang mengenyangkan
Pilih makanan lengkap seperti nasi merah, roti gandum beserta lauk pauk dan sayuran.
(Catatan: lauk pauk atau makanan sumber protein dan sayuran mempunyai efek mengenyangkan lebih lama sehingga anak tidak mudah lapar)
Konsumsi lebih banyak karbohidrat kompleks tinggi serat dan mengenyangkan (roti gandum, beras merah, oat),
Konsumsi banyak sayuran dan buah-buahan untuk sumber vitamin, mineral dan serat dan mengenyankan.
Makan secara teratur sesuai jadwal, diberikan dengan porsi kecil.
2. Memilih camilan sehat
Moms bisa memilih buah potong seperti pepaya, pier, apel, melon, mangga, anggur untuk si kecil.
Jika biasanya Moms memberi anak susu full cream, kali ini Moms bisa memilih susu low fat.
Selain itu, teknik memasak yang dianjurkan adalah dengan cara: dikukus, direbus, dipanggang, dan ditumis.
Untuk makanan yang digoreng atau berlemak, Moms bisa sisihkan lemak atau gajih pada daging dan kulit ayam karena tinggi lemak.
Hindari pula makanan bersantan dan makanan siap saji atau fast food karena biasanya tinggi lemak dan kalori
3. Panduan Makan Menurut Anjuran Dokter
Sebagai panduan, berdasarkan angka kecukupan gizi bagi orang Indonesia, rata-rata anak usia 4-6 tahun tersebut membutuhkan zat gizi sebagai berikut:
Baca Juga: #LovingNotLabelling: Jangan Labeli Si Kecil
Energi: 1.550 kkal
Protein: 39 gram
Kalsium 500 mg
Zat besi 9 mg Panduan pemberian makan memperhatikan: 3 J dan 1 A yaitu:
Jumlah: porsi sesuai kebutuhan tubuh anak
Jenis: konsumsilah bervariasi makanan (nasi/roti, sayur, buah, lauk pauk (hewani dan nabati), susu)
Jadwal: 3 kali makan besar dan 2-3 kali makan camilan sehat.
Aman; tidak mengkonsumsi pewarna buatan, tidak basi, tidak kadaluarsa Nutrisi yang dibutuhkan.
Karbohidrat: nasi merah, roti gandum, sereal whole grain, pasta, havermuth sebagai zat tenaga dan memberi rasa kenyang.
Protein: lauk hewani (telur, ikan, daging sapi, ayam/bebek, susu sapi); lauk nabati ( tempe, tahu, kacang hijau, kacang merah, kacang kedele, susu kedele) untuk zat pertumbuhan, antibodi dan daya tahan tubuh.
Vitamin dan mineral: buah-buahan dan sayuran berwarna terang sebagai zat pengatur dan pelindung.
Air putih Jumlah porsi yang dianjurkan dalam sehari untuk Anak usia 4-6 tahun.
Nasi merah atau penggantinya: 3 porsi atau 12 sdm nasi setiap makan.
Lauk Hewani : 3 porsi: (daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit, ikan ukuran sedang -kurang lebih sebesar kotak korek api)
Lauk Nabati: 1 porsi (tempe atau tahu ukuran sebesar kotak korek api)
Sayur : 3 porsi atau 3 mangkuk sedang (brokoli, kembang kol, bayam, wortel, buncis)
Buah : 3 porsi (1 buah jeruk sedang, setengah butir apel dan setengah mangkok pepaya atau melon potong
Susu low fat : 2 gelas: @ 200 ml
Minyak atau margarin maksimal 1 sendok makan satu hari untuk menumis Untuk membantu Moms memastikan apakah anak sudah cukup mengkonsumsi makanan sehat.
Dalam hal porsi dan variasi yang dianjurkan serta menghindari makanan tinggi lemak dan gula sederhana (gula pasir, cookies dll).