Ada Papa Yang Cemburu Melihat Bayinya. Penyebabnya Di Luar Dugaan!

By Soesanti Harini Hartono, Sabtu, 9 Desember 2017 | 20:13 WIB
Papa yang cemburu pada bayinya kemungkinan besar karena mengalami Daddy's Blues. ()

Nakita.id.- Si bayi kecil nan imut dan lucu  akhirnya dibawa pulang ke rumah. Kakek, nenek, om dan tante semua menyambut suka cita, apalagi Moms. 

Hmm… tapi kok, wajah Dads kelihatan lesu dan bete melihat si kecil? Bahkan ketika Si Kecil disodorkan untuk digendong, Dads menyambut tanpa antusias. Mengapa bersikap seperti itu?

Menurut Mira D. Amir, psikolog pada Lembaga Psikologi Terapan – Universitas Indonesia, bisa jadi Dads mengalami  apa yang disebut daddy’s blues syndrome alias sindrom papa baru (SPB). Gejalanya Dads terlihat tidak antusias, bahkan merasa tidak nyaman dengan kehadiran bayi.

Baca juga: Hindari Kesalahan dengan Lakukan 5 Strategi Menjadi Orangtua Baru di Enam Minggu Pertama

Penyebabnya bisa beragam, seperti Dads merasa tak siap menjadi ayah,  Dads “terkejut” dengan tanggung jawab baru, ada trauma masa lalu, atau Dads cemburu pada bayi karena waktu, fisik, dan perhatian Moms semuanya tertuju ke bayi.

Dari alasan-alasan tadi, meski belum ada data yang pasti, diduga penyebab utamanya terkait dengan ketidaksiapan Dads dengan situasi baru kehadiran si bayi.

Selain tak siap, ada juga Dads yang peduli, namun tak tak berani memegang bayi. “Mungkin suami pernah melihat adik bayinya mengalami hal-hal yang tidak diinginkan. Atau ada riwayat dalam keluarga yang bayinya meninggal sehingga menyebabkan dia trauma,” papar Mira.

SIAP TAPI CANGGUNG

Menurut Mira, keengganan Dads memegang bayi, bisa jadi akibat Moms juga. Coba diingat kembali, pernahkah Moms menegur Dads saat memegang bayi sehingga Dads jadi takut ketika disuruh menggendongnya di hari lain?

Baca juga: Papa Juga Bisa Alami Baby Blues

“Harus diakui, kadang ekspetasi istri terhadap suami terlalu tinggi sementara si suami masih canggung terhadap urusan bayi, terutama pada papa yang baru memiliki bayi pertama kalinya. Nah, ini dia yang jadi penghambat,” ujar Mira.

Ini bisa “diperparah” kalau latar belakang keluarga suami, berbeda dalam hal kebiasaan dan pola asuh dengan istrinya.