Bukti Serangan Virus Corona Tak Main-main, Sebuah Studi Bongkar Soal Keberadaan Sosok Sumber Penular Covid-19 di Tengah Masyarakat

By Riska Yulyana Damayanti, Jumat, 12 Juni 2020 | 16:00 WIB
ilustrasi virus corona mengintai manusia (Pixabay.com/ _freakwave_)

Nakita.id - Sebuah penelitain terbaru menjelaskan bahwa satu orang ternyata bisa menularkan virus corona ke banyak orang.

Hal tersebut pastinya menjadi sebuah kabar penting agar kita lebih waspada saat beraktivitas, mulai dari menggunakan masker hingga sering mencuci tangan dan menjaga kesehatan.

Tingkat kewaspadaan terhadap Covid-19 penting dilakukan mengingat sudah sangat banyak warga di dunia yang terinfeksi virus corona.

Baca Juga: Kemalangan Tak Ada yang Pasti, Jawa Timur Resmi Salip DKI Jakarta Duduki Peringkat Terbanyak Korban Meninggal Dunia karena Covid-19

World Health Organization (WHO) bahkan menyatakan bahwa pandemi tersebut memburuk di seluruh dunia.

“Pandemi ini telah berlangsung selama lebih dari enam bulan, ini bukan saatnya bagi negara mana pun untuk bersantai,” tutur Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, seperti dikutip BBC Indonesia.

Penelitian membuktikan rata-rata satu orang terinfeksi bisa mentransmisikan virus SARS-CoV-2 pada dua atau tiga orang lainnya.

Namun, baru-baru ini, para ilmuwan mengidentifikasi adanya superspreader yang bisa menginfeksi lebih dari itu.

Baca Juga: Bak Jatuh Tertimpa Tangga, Virus Corona Belum Usai Sejumlah Warga di Wilayah Ini Justru Terserang Penyakit Tak Biasa

Mengutip Live Science, Jumat (12/6/2020), pada Januari lalu ada sebuah laporan di Wuhan tentang seorang pasien Covid-19 yang menginfeksi 14 orang tenaga medis.

Hal ini menjadikan pasien tersebut superspreader, seseorang yang mentransmisikan virus pada orang lain dalam jumlah banyak.

Semenjak itu, para ahli epidemiologi mulai merekam angka superspreader di beberapa negara.

Di Korea Selatan, sekitar 40 orang yang menghadiri ibadah di gereja terinfeksi dalam waktu yang sama.

Baca Juga: Patahkan Rumor Adanya Gelombang Kedua, Anak Buah Presiden Joko Widodo Akhirnya Buka-bukaan Penyebab Kasus Covid-19 Mendadak Meroket Tajam Sampai 2 Hari Berturut-turut

Di Washington, 32 anggota paduan suara langsung terinfeksi Covid-19 karena satu orang.

Di Chicago, sebelum physical distancing diberlakukan, seorang pasien asimptomatik diketahui mentransmisikan Covid-19 kepada 15 orang.

Ia mendatangi mulai dari tempat makan malam, pemakaman, sampai pesta ulang tahun.

Baca Juga: Hati-hati! Era New Normal Bisa Tingkatkan Risiko Tertular Sekaligus Menularkan Virus Corona, Inilah Beberapa Hal yang Perlu Dipersiapkan Menurut Dokter

Ahli epidemiologi menyebutkan, keberadaan superspreader bisa mengakselerasi jumlah infeksi dan distribusi geografis dari penyakit Covid-19.

Elizabeth McGraw, Direktur dari Center for Infectious Disease Dynamics di Pennsylvania State University, menjelaskan fenomena ini dan mengapa penemuan superspreader penting bagi peta transmisi Covid-19.

Karakteristik superspreader

McGraw menjelaskan, masuk atau tidaknya seseorang masuk dalam kelompok superspreader tergantung pada beberapa hal, antara lain patogen dalam tubuh si pasien, kondisi biologis pasien, dan perilakunya dalam komunitas.

Baca Juga: Bikin Syok Kasus Harian Covid-19 Tembus 1.241 Orang, Usut Punya Usut Rekor Tertinggi Ini Diakibatkan oleh Satu Hal

Perilaku seseorang, mobilitasnya, dan banyaknya kontak dengan orang lain juga berpengaruh terhadap kemungkinan seseorang menjadi superspreader.

Seorang penjaga toko misalnya, bisa dengan mudah menginfeksi banyak orang karena memegang banyak benda di tokonya.

Tenaga medis yang terinfeksi Covid-19 juga bisa dengan mudah menginfeksi banyak orang lainnya.

(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Studi Buktikan, Mayoritas Kasus Corona Berasal dari Superspreader")