Jadi Makanan Sejuta Umat, Mengonsumsi Tahu Secara Rutin Ternyata Bisa Bantu Tubuh Mengusir Penyakit Ganas Ini

By Yosa Shinta Dewi, Kamis, 19 November 2020 | 13:37 WIB
Manfaat rutin makan tahu (Freepik)

Jadi Makanan Sejuta Umat, Mengonsumsi Tahu Secara Rutin Ternyata Bisa Bantu Tubuh Mengusir Penyakit Ganas Ini

Nakita.id - Tahu jadi salah satu makanan sejuta umat yang tergolong mudah ditemui.

Soal harga, tahu bisa dikatakan murah meriah untuk dimasukkan ke dalam keranjang belanjaan.

Meskipun tampak sederhana, tahu memiliki segudang nutrisi yang baik bagi tubuh.

Baca Juga: Awet Muda Tanpa Khawatir Kulit Keriput, Makanan yang Hampir Selalu Ada di Meja Makan Ini Ternyata Bisa Membantu Mencegah Penuaan Dini

Baik tahu dan tempe yang sama-sama berasal dari kedelai adalah makanan yang cocok sebagai pengganti daging, terutama bagi mereka yang sedang diet atau menerapkan gaya hidup vegan.

Riset membuktikan bahwa protein kedelai sama efektifnya seperti protein hewani untuk menekan nafu makan.

Sebagai makanan yang mengandung protein nabati, tahu dapat meningkatkan kerja metabolisme tubuh untuk membakar kalori yang lebih banyak setiap kali makan.

Lebih lanjut, di dalam tahu terdapat kandungan isoflavon seperti fitoestrogen.

Isoflavon memiliki sifat estrogen-agonis atau estrogen-antagonis.

Zat itu dapat membantu melindungi terhadap beberapa penyakit kanker, penyakit jantung, dan osteoporosis.

Baca Juga: Baik Dikonsumsi Atau Tidak, Yuk Kenali Manfaat dan Risiko Makan Tahu Mentah!

Selain itu, mengonsumsi makanan nabati seperti tahu memiliki risiko lebih rendah terhadap kondisi obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.

Manfaat tahu untuk kesehatan juga dapat meningkatkan kecantikan kulit dan rambut, meningkatkan energi tubuh, serta membantu menjaga berat badan sehat.

Penelitian menunjukkkan bahwa tahu memiliki isoflavon tingkat tinggi yang menekan risiko penyakit, khususnya yang berkaitan usia dan gaya hidup.

Berikut ini tujuh manfaat makan tahu:

Baca Juga: Benarkah Makan Tahu Campur Bayam Berbahaya? Ini Sederet Kombinasi Hidangan yang Dianggap Buruk dan Fakta di Baliknya

1. Terhindari dari penyakit kardiovaskular

Isoflavin kedelai telah ditemukan untuk membantu mengurangi kadar kolesterol 'jahat' alias LDL.

Meskipun dampaknya, tahu tidak meningkatkan kadar kolesterol baik atau HDL.

Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kedelai setiap hari dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.

Tahu juga menurunkan berat badan, indeks massa tubuh (BMI), dan kolesterol total.

Baca Juga: Cuma Hanya Makan Tahu dan Tempe Setiap Hari, Badan Perempuan Bule Ini Berubah Drastis

2. Mencegah kanker

Beberapa penyelidikan klinis dan eksperimental menunjukkan bahwa genistein, isoflavon utama dalam kedelai, memiliki sifat antioksidan yang dapat menghambat pertumbuhan sel kanker.

3. Mencegah diabetes

Orang dengan diabetes tipe 2 sering mengalami penyakit ginjal.

Akibatnya, tubuh mengeluarkan jumlah protein yang berlebihan dalam urine.

Bukti dari satu penelitian telah menunjukkan bahwa mereka yang hanya mengonsumsi protein kedelai dalam diet, mengeluarkan lebih sedikit protein ketimbang mengonsumsi protein hewani.

Para peneliti mengusulkan bahwa protein kedelai bermanfaat bagi pasien dengan diabetes tipe 2.

Baca Juga: Sedikit yang Tahu, Makan Tahu Setiap Hari Bisa Membahayakan Tubuh

4. Memperbaiki fungsi ginjal

Protein, khususnya protein kedelai, dapat meningkatkan fungsi ginjal.

Bermanfaat bagi orang yang menjalani dialisis atau transplantasi ginjal.

Satu analisis meta dari sembilan percobaan menunjukkan efek positif kedelai pada beberapa biomarker dari penderita penyakit ginjal kronis.

Baca Juga: 5 Risiko Kesehatan Akibat Terlalu Banyak Makan Tahu, Catat Moms!

5. Mecegah osteoporosis

Isoflavon kedelai dapat membantu mengurangi keropos tulang dan meningkatkan kepadatan mineral tulang, terutama setelah menopause.

6. Meringankan gejala menopause

Beberapa penelitian telah menyarankan bahwa mengonsumsi produk kedelai dapat membantu meringankan gejala menopause seperti hot flashes.

Gejala menopause setiap perempuan mungkin berbeda.

Hot flash jarang menghampiri perempuan Asia karena kerap mengonsumsi makanan berbahan kedelai.

Baca Juga: Anti Repot dengan Andalkan Tahu dan Tempe Wanita Ini Berhasil Turunkan Berat Badan Hingga 43 Kg, Begini Caranya

Bukti menunjukkan bahwa mengonsumsi produk kedelai yang kaya genistein dapat membantu mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan hot flashes.

7. Mencegah kerusakan hati

Satu studi pada tikus menunjukkan bahwa semua jenis tahu dapat membantu mencegah kerusakan hati yang disebabkan radikal bebas.

Artikel ini sudah tayang di Tribun Bali dengan judul: Rutin Makan Tahun, Cegah Kanker dan Diabetes, Menurunkan Risiko Penyakit Kardiovaskular