Kelihatannya Sepele Tapi Ternyata Bisa Berakibat Fatal, Inilah Kesalahan yang Paling Sering Dilakukan Saat Memerah ASI

By Ratnaningtyas Winahyu, Sabtu, 23 Januari 2021 | 09:00 WIB
Kesalahan saat memerah ASI (Freepik.com/comzeal)

Nakita.id – Wajib tahu, inilah kesalahan saat memerah ASI yang paling sering dilakukan ibu menyusui.

Memerah ASI merupakan salah satu cara yang biasanya dilakukan ibu bekerja untuk tetap memastikan air susu tercukupi untuk Si Kecil.

Meski terdengar lebih praktis, memerah ASI ternyata juga memiliki tantangannya tersendiri seperti halnya menyusui.

Baca Juga: Minum Obat Pelancar ASI, Amankah Dikonsumsi Ibu Menyusui? Ini Penjelasan Dokter

Bahkan, saking menantangnya, terkadang ada Moms yang sampai merasa stres ketika memerah ASI.

Jika Moms termasuk yang mengalami kendala hingga dibuat stres, hati-hati bisa jadi Moms telah melakukan kesalahan ini saat memerah ASI.

Wah, kira-kira apa saja ya kesalahan umum saat memerah ASI?

Baca Juga: Melancarkan ASI dengan Daun Katuk Sudah Biasa, Coba Konsumsi Sederet Makanan Ini Dijamin Air Susu Bakal Berlimpah

Dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id, dr. Nia Wulan Sari, Dokter Umum Konselor Laktasi RS Pondok Indah - Bintaro Jaya, menjelaskan apa saja kesalahan yang paling sering dilakukan saat memerah ASI.

Menggunakan ukuran breast pump yang salah

Hal pertama yang sering kali tidak disadari para ibu menyusui adalah menggunakan ukuran corong breast pump yang salah.

“Biasanya kalau membeli breast pump, itu sudah ada corongnya. Biasanya memang cuma itu saja ukurannya, yaitu S yang paling kecil. Nah, kadang para Moms enggak sadar bahwa ada ukuran yang lain.

Sedangkan, kondisi payudara kan beda-beda. Kalau misalnya pas, ya oke. Tapi, terkadang kan saat menyusui payudara akan membesar, jadi membutuhkan corong yang lebih besar juga,” ungkap dr. Nia saat dihubungi Nakita.id secara virtual, Jumat (15/1/2021).

dr. Nia Wulan Sari dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id

Baca Juga: Salah-salah Justru Bisa Mempersulit Bayi Saat Menelan ASI, Berikut 4 Posisi Menyusui yang Tepat Menurut Dokter

Walaupun terdengar sepele, akibatnya ternyata tidak main-main lo, Moms.

“Akibatnya dari corong yang tidak pas adalah ASI yang dipompa tidak maksimal keluar,” sambungnya.

Durasi pumping

Kesalahan lain yang juga jarang disadari para ibu menyusui adalah soal durasi pumping.

dr. Nia mengatakan, durasi pumping sebaiknya tidak terlalu lama dan tidak juga terlalu sebentar.

Idealnya, 10-15 menit untuk dua payudara.

Baca Juga: Mulai Sekarang, Lakukan dan Hindari Sederet Kebiasaan Ini Jika Ingin Produksi ASI Lancar

Kurang minum air putih

Kurangnya minum air putih menjadi kesalahan ketiga yang sering dilakukan Moms saat memerah ASI.

Meski sibuk mengurus anak, Moms sebaiknya tidak lupa untuk memenuhi kebutuhan air setiap harinya.

“Hal ini sering kali dilupakan oleh para Moms, mungkin karena sibuk menjadi ibu baru. Padahal perlu kita ketahui bahwa kandungan ASI itu 90% air. Jadi, Moms sebaiknya minum air putih lebih dari biasanya,” ujar dr. Nia Wulan Sari, Dokter Umum Konselor Laktasi RS Pondok Indah - Bintaro Jaya.

dr. Nia Wulan Sari, Dokter Umum Konselor Laktasi RS Pondok Indah - Bintaro Jaya

Di saat sedang aktif memproduksi ASI, Moms pun dianjurkan untuk menambah asupan air putih lebih dari biasanya.

Baca Juga: Siapa Bilang Ibu Bekerja Tak Bisa Memberikan ASI Eksklusif? Begini Tips-tips Jitunya dari Dokter

“Misalnya, Moms biasanya minum 1500 cc air. Lalu, kebutuhan ASI Si Kecil setiap harinya 200 cc, maka sebaiknya Moms tambahkan asupan air putih menjadi minimalnya 1700 cc, kira-kira seperti itu,” lanjutnya.

Tidak disiplin dalam memerah ASI

Kesalahan lain yang sebaiknya tak lagi Moms lakukan adalah tidak disipin saat memerah ASI.

“Ini penting sekali, terutama untuk Moms yang bekerja. Kalau misalnya Moms sudah memiliki jadwal pumping, sebisa mungkin ditepati. Karena, kita memberikan sinyal ke tubuh, lalu tubuh pun tahu, ‘Jam segini sudah waktunya pumping’.

Tapi, kalau Moms tidak melakukan, tubuh akan menganggapnya, ‘Oh enggak butuh ASI’,” kata dr. Nia dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id.

Baca Juga: Bolehkah Memberi Susu Formula untuk Bayi Usia 0-6 Bulan? Ini Jawaban Dokter

Tak hanya memberi stimulus negatif pada tubuh, ketika Moms malas untuk memerah ASI, produksi air susu pun bisa menjadi berkurang, lo.

“Akibatnya, produksi ASI pun menjadi berkurang. Tapi, hal ini biasanya terjadi pada Moms yang biasanya pumping, bukan menyusui langsung,” imbuhnya.  

Terlalu fokus menyediakan stok jumlah ASI

Adapun kesalahan terakhir yang sering dilakukan Moms saat memerah ASI adalah terobsesi dengan stok ASI.

Laiknya pisau bermata dua, memerhatikan stok ASI bisa menjadi penyemangat, namun juga bisa membuat beban.   

Baca Juga: Haruskah Ibu Berhenti Memberikan ASI Eksklusif pada Bayi Saat Positif Covid-19? Ini Penjelasan Ahlinya

“Para Moms yang sedang menyusui biasanya senang nih melihat kulkas yang penuh dengan stok ASI. Sebenarnya bagusnya adalah menjadi lebih semangat dan termotivasi, tapi terkadang hal itu justru menjadi beban tersendiri, tidak percaya diri, dan negative thinking, harus menghasilkan sekian, enggak boleh kurang dari sekian, alhasil jadinya stres,” ucap dr. Nia.

Untuk menghindari hal tersebut, dr. Nia pun menyarankan untuk tidak menjadikan stok ASI ibu lain sebagai patokan.

Menurutnya, yang terpenting yang harus dilakukan Moms adalah yakin pada diri sendiri bahwa produksi ASI akan cukup.

“Padahal, tiap ibu kan berbeda. Ada yang bisa memproduksi banyak sampai satu kulkas, ada juga Moms yang mungkin hanya bisa satu rak. Jadi, jangan terlalu terobsesi juga dengan jumlah stok ASI, yang penting kita harus yakin produksi ASI untuk Si Kecil akan cukup,” pungkas dr. Nia dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id.

Baca Juga: Waspadalah Jika Bayi Terlalu Cepat atau Terlalu Lama Menyusu, Akibatnya Bisa Buruk Bagi Kesehatan Si Kecil dan juga Moms!