Bahaya Jadi Perokok Pasif, Moms dan Si Kecil Berisiko Terkena ini

By Maharani Kusuma Daruwati, Rabu, 31 Januari 2018 | 17:45 WIB
Berhenti merokok ()

Nakita.id - Merokok bisa membunuhmu! Moms pasti sering mendengar slogan itu.

Kebanyakan orang tahu soal ini. Orang telah mengetahui bahaya dari merokok.

Tapi tahukah Moms bahwa meski Moms tidak merokok, paparan asap rokok sama-sama berbahaya bagi Moms?

BACA JUGA: Berusia 3 Bulan, Begini OOTD ala Baby Lucio yang Menggemaskan

Asap rokok adalah asap yang berasal dari rokok, pipa atau cerutu, serta asap yang keluar ke udara oleh perokok. 

Asap rokok bisa dengan cepat mengisi udara di mobil, rumah, restoran atau tempat lain yang bisa disekitar Moms.

Bila bukan perokok dan tanpa sengaja menghirup asap di udara, itu disebut perokok pasif dan dianggap sangat merusak kesehatan seseorang.

Faktanya, paparan asap rokok berkontribusi terhadap sekitar 41.000 kematian di antara orang dewasa yang tidak merokok, dan 400 kematian bayi setiap tahunnya, menurut Centers for Disease Control and Prevention.

Menjadi perokok pasif sangatlah beracun, mengandung lebih dari 4.000 bahan kimia, termasuk benzopenena, formaldehida, hidrogen sianida, dan amonia.

Bila anak atau orang dewasa yang tidak merokok terkena bahan kimia beracun pada asap rokok, dia dapat menderita berbagai masalah kesehatan.

Jika Moms perlu meyakinkan orang yang dicintai atau teman baik bahwa merokok itu memang berbahaya bagi orang lain, tunjukkan saja artikel ini kepada mereka.

Berikut adalah beberapa efek negatif dari asap rokok bagi perokok pasif.

1. Infeksi paru-paru

Orang-orang, terutama anak-anak kecil, yang terpapar asap rokok berisiko lebih tinggi menderita infeksi paru-paru seperti bronkitis dan pneumonia kronis.

Perokok pasif sangat beracun dan keterpaparan teratur dapat merusak paru-paru dan kesehatan Moms dan si kecil secara keseluruhan. 

Bahan kimia beracun dapat mempersempit saluran udara dan membuat pernapasan lebih sulit. 

Hal ini juga menyebabkan peradangan kronis atau pembengkakan di paru-paru. 

Moms perlu menghindari asap rokok agar paru-paru Moms tetap kuat dan sehat.

Sebuah penelitian tahun 2000 yang dipublikasikan di BMC Public Health menemukan bahwa selain merokok, paparan asap rokok merupakan faktor risiko utama bronkitis kronis pada perempuan Taiwan.

2. Kanker Paru

Banyak bahan kimia dalam rokok dapat menyebabkan kerusakan pada DNA Moms, termasuk gen kunci yang melindungi dari kanker.

Merokok merupakan faktor risiko utama kanker paru-paru, namun paparan asap rokok juga dapat meningkatkan risiko Moms.

Sebuah studi tahun 2008 yang dipublikasikan di Lung Cancer menemukan bahwa orang yang terpapar asap rokok memiliki risiko kanker paru yang lebih tinggi. 

Selanjutnya, penelitian ini menunjukkan bahwa subjek yang pertama kali terpapar sebelum usia 25 tahun memiliki risiko kanker paru yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang paparan pertamanya terjadi setelah usia 25 tahun.

Selain kanker paru-paru, kanker serviks dan kandung kemih adalah dua jenis kanker yang bisa berkembang pada orang-orang yang telah terpapar asap rokok bekas.

BACA JUGA: Sebelum Menyaksikan ‘Super Blue Blood Moon’, Cek Perkiraan Cuaca dari BMKG

3. Asma

Segala jenis asap bisa mengiritasi paru-paru Moms, terutama jika Moms menderita asma. 

Padahal, asap merupakan pemicu asma yang terkenal yang harus Moms hindari untuk mencegah serangan.

Anak-anak lebih mungkin terkena asma saat mejadi perokok pasif dan terkena asap rokok. 

Tetapi bahkan orang dewasa dengan asma seringkali memiliki masalah pernapasan akibat paparan asap rokok.

Sebuah studi tahun 2017 yang diterbitkan di PLOS ONE menemukan bahwa anak-anak yang terpapar asap rokok di Connecticut memiliki tingkat keparahan asma yang lebih besar. 

Periset mencatat kemungkinan terkena dan dampaknya bervariasi menurut ras / etnis dan status asuransi.

4. Penyakit Jantung

Perokok aktif dan pasif berisiko tinggi terkena penyakit kardiovaskular.

Efek pernafasan asap bekas dapat menyebabkan peningkatan denyut jantung, sedikit oksigen ke jantung dan pembuluh darah yang membatasi tekanan darah dan membuat jantung bekerja lebih keras.

Bahan kimia berbahaya dalam asap tembakau juga merusak sel darah, yang dapat mempengaruhi fungsi jantung dan pembuluh darah Moms. 

Hal ini, akan meningkatkan risiko aterosklerosis, yang dapat membuat Moms lebih mungkin terkena serangan jantung atau stroke.

5. Berat Lahir Rendah

Bayi yang lahir dari ibu yang tinggal dengan perokok seringkali memiliki berat badan lebih rendah saat lahir. 

Perokok pasif oleh perempuan hamil menyebabkan berkurangnya jumlah oksigen dan nutrisi yang mencapai bayi melalui plasenta. 

Hal ini menghambat pertumbuhan bayi di dalam rahim, yang menyebabkan berat lahir rendah.

Sebuah studi tahun 2016 yang dipublikasikan dalam Scientific Reports menyimpulkan bahwa paparan ibu terhadap asap rokok selama kehamilan dapat menyebabkan berat lahir rendah melalui jalur potensial peradangan ibu dan menurunkan berat plasenta.

Perempuan hamil yang terpapar asap rokok juga berisiko lebih besar mengalami keguguran dan kelahiran prematur.

Bayi baru lahir yang menghirup asap rokok memiliki kesempatan lebih besar untuk meninggal akibat sindrom kematian bayi mendadak (SIDS). 

6. Imunitas buruk

Paparan asap rokok juga buruk bagi sistem kekebalan tubuh Moms. 

Bahan kimia beracun dapat menimbulkan malapetaka pada sistem kekebalan tubuh dengan menekan sel kekebalan tubuh.

Ketika Moms menghirup bahan kimia beracun, hal itu dapat mengubah jumlah berbagai sel kekebalan tubuh, kemudian bisa mengganggu fungsi organ lain.

Paparan asap rokok bisa membuat Moms lebih rentan terhadap infeksi pernafasan, alergi, dan bahkan flu biasa.

Selain itu, asap rokok bisa membuat usia tubuh Moms lebih cepat.

BACA JUGA: Sebelum Menyaksikan Supermoon, Ini 10 Fakta yang Perlu Moms Ketahui

7. Penuaan dini pada kulit Moms

Terekspos rokok orang lain atau asap cerutu sangat buruk untuk kulit Moms.

Asap tembakau menyebabkan peradangan baik untuk perokok maupun orang di sekitar perokok. 

Ini juga memicu kerusakan radikal bebas dan mempengaruhi membran sel kulit, yang pada gilirannya dapat menyebabkan kulit keriput dan melorot.

Selanjutnya, paparan asap rokok bekas juga mengurangi produksi kolagen yang memberi kulit Moms ketegasan dan tampilan awet muda.

Sebuah studi tahun 2015 yang diterbitkan dalam Biochemical and Biofisika Research Communications melaporkan bahwa paparan rokok bekas dapat menyebabkan kehilangan kolagen kulit. 

Selain itu, hal tersebut bisa mempengaruhi penampilan kulit atau bisa mempercepat proses penuaan kulit.

BACA JUGA: Duduk Di Samping Tas Ibunya, Ini Aksi Gemas Anak Happy Salma

Wah, cukup mengerikan juga ya Moms.

Meski tidak merokok dan hanya menjadi perokok pasif, kita bisa mengalami risiko kesehatan yang fatal.

Jadi, sebaiknya Moms dan si kecil sebisa mungkin menghidari orang-orang yang merokok agar tidak terpapar asap rokok yang membahayakan kesahatan Moms.