Cegah Peningkatan Kasus Gizi Bermasalah pada Anak, Orangtua Diimbau Tetap Rutin ke Posyandu Meski Pandemi Belum Berakhir

By Nita Febriani, Jumat, 30 April 2021 | 07:00 WIB
Ilustrasi layanan Posyandu di masa pandemi (Kompas.com/Dian Ade Permana)

Nakita.id – Salah satu layanan kesehatan yang terdampak akibat pandemi adalah Posyandu.

Padahal kehadiran Posyandu begitu penting dalam pengawasan dan pemantauan tumbuh kembang anak-anak.

Hasil Kajian Cepat Peran Puskesmas dalam Penanganan Wabah Covid-19 di Indonesia oleh tim Penelitian dan Pengembangan Kesehatan menunjukkan kegiatan posyandu selama pandemi mengalami penurunan.

Di seluruh Indonesia hanya 19,2% posyandu yang tetap melakukan pelayanan kesehatan secara maksimal, sedangkan 45,9% tidak melakukan, dan 34,4% sisanya mengurangi pelayanan posyandu.

Baca Juga: Sama-sama Melayani Imunisasi dan Vaksinasi Anak, Ini Perbedaan Jadwal Vaksin Antara Rumah Sakit, Puskesmas dan Posyandu

Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI, dr. Imran Agus Nurali, Sp.KO pun menyebutkan sebanyak 72% Puskesmas tetap memberikan layanan kesehatan seperti sebelum wabah COVID-19, sisanya mengurangi jam buka.

Emiliana Rehi (42), Ketua Kader Posyandu Fataatu Dataran, Desa Fataatu, Kecamatan Wewaria,Kabupaten Ende Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, membagikan kondisi Posyandu di daerahnya selama pandemi Covid-19.

"Pada awal pandemi, posyandu tutup total. Tapi kami diimbau oleh Puskesmas untuk tetap buka dengan mempraktikkan 3M, memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak," jelasnya.

"Lalu, jika ditemukan ada anak yang terkena Covid-19, sesuai dengan alur yang sudah ada, kami melapor ke Posko Covid-19 di desa dan kemudian Puskesmas akan memeriksa," lanjutnya.

Kini dalam rangka memperingati Hari Posyandu Nasional, Moms diimbau untuk tetap melakukan pemantauan pertumbuhan dan kecukupan gizi balita.

Tujuannya agar tidak terjadi peningkatan jumlah kasus anak yang bermasalah dengan gizi.

Baca Juga: Sering Kali Jadi Bahan Pertimbangan Para Moms, Adakah Perbedaan Imunisasi di Puskesmas dan Posyandu?

Meski pandemi COVID-19 masih belum berakhir, Posyandu terus berinovasi agar orangtua atau pengasuh tetap membawa anak ke posyandu secara rutin dan mendapatkan pengetahuan bagaimana memberi makanan yang sehat bagi anak.

"Tahun 2020 angka stunting 27,62% dan diharapkan pada tahun 2024 menurun menjadi 14%. Karena itu, kegiatan pemantauan tumbuh kembang balita harus terus berjalan," ujar Imran dalam Webinar “Posyandu Menjaga Anak dan Ibu Tetap Sehat di Masa Pandemi COVID-19, Kamis (29/4/2021).

Imran menambahkan pelayanan di Posyandu akan fleksibel mengikuti status daerah penyebaran Covid-19 dan jika dibuka harus menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.

Untuk zona merah, oranye dan kuning, kegiatan dilakukan dengan mandiri, kunjungan rumahatau janji temu ke fasilitas pelayanan kesehatan.

Presidium Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak (GKIA) Nia Umar, mengatakan, perlu dicari tatalaksana baru terkait posyandu sesuai dengan kondisi saat ini agar ibu dan anak tetap bisa mendapatkan dukungan kesehatan yang baik dan tepat.

"GKIA menjadi mitra pemerintah untuk bersama-sama mencari cara yang tepat agar bisa meningkatkan kompetensi para kader posyandu supaya bisa beradaptasi dengan kondisi baru," tutur Nia.

Baca Juga: Biasa Dibagikan Saat Posyandu, Ternyata MPASI Kacang Hijau Kaya Manfaat Bagi Kesehatan dan Bisa Mencegah Kanker

Pembukaan posyandu di masa pandemi sangat dirasakan manfaatnya oleh para ibu dan balita.

Di Bengkulu Selatan, salah seorang ibu balita, Wiwiet (29) menyampaikan, selama pandemi, Posyandu di Desa Tumbuk Tebing tempatnya tinggal tetap berjalan seperti biasa dengan menerapkan protokol kesehatan.

"Semoga para kader posyandu tetap semangat, menjaga pelayanan dengan baik, agar masyarakat termotivasi membawa bayi dan balita ke posyandu," tuturnya.

Untuk itu, Health Team Leader Wahana Visi Indonesia (WVI) dr Maria Adrijanti, mengatakan, WVI selama ini terus mendampingi para kader posyandu melalui berbagai pelatihan.

Sehingga para kader tetap bersemangat untuk melayani balita di masa pandemi Covid-19.

"Hak anak untuk mendapat kesehatan yang layak dan makanan yang bergizi tetap harus dipenuhi meski pandemi. Jangan menunda-nunda, karena akan berdampak pada kesehatan anak ke depan," pungkas Adrijanti.

Baca Juga: Imunisasi Gratis Ini Bisa Didapat di Posyandu