Vaksin Itu Halal Aman Tidak Menyebabkan Autis, Ini Buktinya

By Nia Lara Sari, Senin, 5 Maret 2018 | 21:40 WIB
Nakita.id mewawancarai dr. Mahsun Muhammadi, MKK, dari bio farma (Indah/Nakita.id)

Beberapa metode yang digunakan pada purifikasi adalah sentrifugas, kromatografi dan filtrasi.

Filtrasi dilakukan dengan memberikan tekanan tertentu agar larutan yang ingin dimurnikan masuk melalui membran penyaringan, "dicuci" hingga jutaan kali (seperti pada beberapa vaksin yang bersinggungan dengan enzim tripsin babi, sehingga pada akhirnya yang tersisa hanyalah komponen yang diinginkan.

Penambahan bahan dasar vaksin setelah antigen dibentuk vaksin diformulasikan dengan menambahkan ajuvan, stabilisator dan pengawet.

BACA JUGA: Kanker Payudara Bisa Diobati Tanpa Kemo, Obat Ini Buatan Indonesia

Penambahan Bahan Dasar Vaksin

Setelah antigen dibentuk, vaksin diformulasikan dengan menambahkan ajuvan, stabilisator dan pengawet;

1. Adjuvan: berfungsi untuk memperkuat respons imun

2. Stabilizer: berfungsi untuk menstabilkan vaksin, misalnya dalam suhu ekstrim

3. Aditif preservatif atau pengawet berfungsi sebagai antimikroba, khususnya pada vaksin kemasan multidosis.

Lalu aman dan halal kah vaksin digunakan?

Memang, seperti vaksin polio, menggunakan enzim tripsin dari babi pada tahap awal proses produksi.

Akan tetapi setelah berbagai proses lanjutan, yaitu dilakukan pencucian dengan media-media cair tertentu hingga akhir produksi produk akhir vaksin sudah tidak mengandung enzim tersebut.