Nakita.id – Moms, rumah tangga yang utuh dan terhidar dari masalah pasti menjadi impian setiap orang.
Namun ada beberapa hal yang akhirnya membuat suatu pernikahan itu harus berakhir di tengah jalan.
Pada saat seperti ini yang harus menjadi korban bukan hanya perasaan Moms dan Dads saja, tapi perasaan sang anak juga ikut harus dikorbankan.
Ketika oang tua berpisah terkadang anak harus memilih harus ikut dengan ibu atau ayahnya.
Selain dipaksa untuk memilih, ternyata keputusan berpisah yang dipilih oleh orang tuanya juga ternyata berdampak besar kepada perasaan sang anak.
Berikut beberapa perasaan yang dialami oleh anak yang mengalami broken home.
1. Sensitif
Anak yang berasal dari keluarga yang tidak utuh biasanya lebih sensitif dalam menghadapi sesuatu di dalam keluarga.
Hal ini karena sang anak sudah terlalu sering melihat pertengkaran, teriakan, dan kekerasan lain di rumah, hal ini tentu membuat perasaan mereka lebih sensitif.
Namun, anak yang biasa menyaksikan hal tersebut akan menutupi perasaan meraka dan berusaha untuk menjadi kuat di depan orang lain.