Vaksin Booster Disuntikkan Gratis Hari Ini, Berikut 5 Jenis Vaksin yang Dapat Izin BPOM dan Cara Pembagiannya, Jangan Sampai Salah!

By Aullia Rachma Puteri, Rabu, 12 Januari 2022 | 12:10 WIB
Jenis vaksin booster yang bisa dipakai di Indonesia (Pixabay)

Nakita.id - Tepat hari ini, 12 Januari 2022 pemerintah memberikan izin untuk menyuntikkan vaksin booster ke seluruh Indonesia.

Sebelumnya vaksin booster ini digagas oleh WHO karena akan memberikan manfaat besar untuk tubuh melawan virus corona.

Mengutip dari laman covid19.go.id ada 3 manfaat yang akan didapatkan tubuh jika Moms dan Dads segera mendapatkan vaksin dosis ketiga ini.

Salah satunya untuk memperkuat kekebalan tubuh menghalau virus corona yang semakin bermutasi menjadi banyak varian.

Karena banyaknya manfaat yang akan didapatkan Presiden Joko Widodo melalui Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyetujui adanya vaksin booster di Indonesia. Kabar baiknya, vaksin booster ini dibagikan gratis untuk orang-orang sudah masuk kriteria.

Lalu jenis vaksin apa saja yang boleh digunakan?

Mengutip dari Kominfo, adapun kelima vaksin Covid-19 yang telah mendapat izin penggunaan darurat dari BPOM untuk digunakan booster yaitu ada 5. Namun vaksinnya dibagi 2 jenis, yaitu Homolog dan Heterog.

Heterolog diartikan sebagai vaksinasi booster yang menggunakan jenis vaksin berbeda dengan dosis pertama dan kedua.

Sementara Homolog merupakan vaksinasi booster dengan menggunakan jenis vaksin yang sama seperti vaksinasi dosis pertama dan kedua. Berikut aturan pemberian vaksin booster:

Baca Juga: Vaksin Booster Bisa Didapatkan Secara Gratis Mulai Hari Ini, Begini Mekanismenya

1. Vaksin CoronaVac produksi PT Bio Farma (Homolog)

Masih dari Kominfo, Kepala BPOM Penny K Lukito dalam keterangan pers, di Jakarta Pusat, Senin (10/01/2022) menerangkan bahwa vaksin CoronaVac produksi PT Biofarma adalah untuk booster homolog dengan dosis sebanyak satu dosis.

"(Hasil uji) imunogenisitas menunjukkan peningkatan titer antibodi netralisasi hingga 21-35 kali setelah 28 hari pemberian vaksin booster ini pada subjek dewasa," paparnya.

2. Vaksin Pfizer (Homolog)

Kedua, vaksin Pfizer atau Comirnaty juga untuk booster homolog dengan dosis sebanyak satu dosis.

"(Hasil uji) imunogenisitas menunjukkan peningkatan nilai rata-rata titer antibodi netralisasi setelah 1 bulan (pemberian booster) sebesar 3,3 kali," terangnya.

3. Vaksin AstraZeneca (Homolog)

Ketiga, vaksin AstraZeneca juga bersifat homolog dengan dosis sebanyak satu dosis.

Penny menyampaikan, hasil uji imunogenisitasnya menunjukkan peningkatan nilai rata-rata titer antibodi sekitar 3,5 kali setelah pemberian vaksin booster jenis ini.

Baca Juga: Cara Mengecek Jadwal Vaksin Booster di PeduliLindungi

4. Vaksin Moderna (Homolog/Heterolog)

Selanjutnya, vaksin Moderna digunakan untuk booster homolog dan heterolog dengan dosis setengah dosis.

Booster heterolog vaksin Moderna digunakan untuk vaksin AstraZeneca, Pfizer, dan Janssen atau Johnson & Johnson.

"Ini menunjukkan respons imun antibodi netralisasi sebesar 13 kalinya setelah pemberian dosis booster," ujarnya.

5. Vaksin Zifivax (Heterolog)

Terakhir, vaksin Zifivax digunakan untuk booster heterolog dengan vaksin primer Sinovac dan Sinopharm.

"Titer antibodi netralisasi meningkat lebih dari 30 kali pada subjek yang telah mendapat dosis primer Sinovac atau Sinopharm," ujarnya.

Menutup keterangan persnya, Kepala BPOM menyampaikan bahwa pemberian vaksinasi dosis lanjutan telah direkomendasikan oleh Badan Kesehatan Dunia atau WHO.

Pemberian booster diperlukan untuk meningkatkan kadar antibodi Covid-19 yang mengalami penurunan signifikan enam bulan setelah memperoleh vaksin dosis lengkap.

Baca Juga: Vaksin Booster Dilaksanakan Besok Secara Gratis, 4 Golongan Ini Diperbolehkan Menerima Dosis Tambahan Vaksin Covid-19