Padahal Niatnya Supaya Tidak Keburu Imsak, Makan Terlalu Cepat Justru Bisa Mendatangkan Petaka Ini Bagi Tubuh, Jangan Diulangi Lagi Mulai Sekarang

By Syifa Amalia, Sabtu, 2 April 2022 | 23:00 WIB
Risiko ini akan mengintai jika makan terlalu cepat. (Freepik.com)

Nakita.id – Sebelum berpuasa, kita harus makan yang bergizi saat sahur supaya tubuh lebih bertenaga.

Pada saat tiba waktunya untuk sahur, Moms seringkali bangun kesiangan sehingga melakukan segala persiapan dengan terburu-buru.

Hal ini tentunya membuat Moms terbawa suasana untuk makan terlalu cepat.

Memang cara ini efektif untuk mempersingkat waktu, namun di sisi lain makan terlalu cepat bisa mendatangkan sejumlah bahaya bagi tubuh.

Hal yang paling terdengar realistis adalah makan terlalu cepat dapat membuat Moms tersedak.

Sementara itu, efek jangka panjang yang tidak disadari berada di dalam tubuh.

Makan terlalu cepat juga membuat Moms bersiko kehilangan kontak dengan sinyal rasa lapar dan kenyang, sehingga pada akhirnya ini berdampak paa kenaikan berat badan.

Namun beberapa gangguan yang lebih berisiko bisa terjadi alami jika memiliki kebiasaan makan terlalu cepat.

Apa saja ya kira-kira?

Baca Juga: Kenapa Perut Cepat Lapar Padahal Baru Saja Makan? Ternyata Ini yang Terjadi pada Tubuh

Kenaikan Berat Badan

Tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa makan terlalu cepat secara teratur dapat meningkatkan risiko kelebihan berat badan.

Kebiasaan ini membuat tubuh berisiko menumpuk kalori ekstra sebelum tubuh memiliki kesempatan memberi sinyal bahwa tubuh tidak benar-benar membutuhkannya.

Fakta sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Nutrients edisi Januari 2019, menunjukkan bahwa orang yang makannya lebih lambat cenderung memiliki hormon ghrelin yang rendah—hormon yang mengatur rasa kenyang.

Sementara orang yang makan terlalu cepat, mereka tidak memberikan tubuh kesempatan untuk menekan ghrelin, karena itu menjadikan kita ingin makan lebih banyak, kata Sarah Plugradt, RDN, LDN, seorang ahli gizi terdapat dilansir dari Live Strong.

Gangguan Pencernaan

Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa makan teralu cepat dapat membawa Moms pada masalah pencernaan yang tidak diinginkan.

Makan cepat juga dikaitkan dengan penyakit gastritis erosif yaitu peradangan yang menggerogoti lapisan lambung, yang menyebabkan luka.

Salah satu alasannya orang yang menelan makaan lebih cepat, menyebabkan makanan berada di perut lebih lama, sehingga lapisan lambung terkena lebih banyak asam lambung.

Baca Juga: Agar Puasa Lancar dan Tidak Bolong, Ini 4 Tips Bangun Sahur Tepat Waktu, Dijamin Enggak Bakal Terlambat Makan Sahurnya

Sindrom Metabolik

Bahaya lainnya yang mengintai orang yang makan terlalu cepat yakni risiko terkan sindrom metabolik.

Melansir dari Clean Eating, secara khusus, orang dengan kebiasaan ini memiliki lingkar pinggang yang besar dan kadar kolesterol baik yang rendah.

Dua faktor ini lah yang membentuk sindrom metabolik dan mereka sering menjadi pertanda penyakit jantung, stroke, dan diabetes.

Temuan ini dipekuat dengan sebuah studi yang diterbitkan oleh BMC Public Health pada Juli 2018 yang melibatkan hampir 8.000 orang.

Mereka menemukan bahwa kecepatan makan yang lebih cepat terkait dengan tekanan darah tinggi, peningkatan lemak perut, kolesterol tinggi, dan gula darah tinggi.

Makan terlalu cepat mungkin tidak secara langsung menyebabkan diabetes tipe 2.

Namun makan cepat berhubungan dengan obesitas yang mana menajdi penyebab utama resistensi insulin.

Meskipun butuh waktu untuk menghilangkan kebiasaan ini, dengan banyak latihan dapat mengendalikan ritme makan yang terlalu cepat.

Baca Juga: Ingin Kenyang Lebih Lama dari Sahur Sampai Buka Puasa? Ternyata Ini Tips Mudah yang Jarang Dilakukan