Mitos vs Fakta, Benarkah Hamil Anak Pertama Rentan Terkena Baby Blues? Begini Jawaban menurut Psikolog

By Shannon Leonette, Minggu, 24 April 2022 | 17:30 WIB
Mitos vs fakta kehamilan kali ini membahas tentang benarkah hamil anak pertama rentan terkena baby blues? Ini penjelasan dari psikolog. (Pexels)

Nakita.id - Mitos vs fakta, hamil anak pertama rentan terkena baby blues?

Moms tentu setuju kalau kehamilan adalah momen yang paling ditunggu-tunggu.

Apalagi, kalau saat ini Moms baru pertama kali merasakan kehamilan.

Meski mengesankan, kehamilan justru menjadi tantangan tersendiri.

Sebab, Moms akan mengalami banyak sekali perubahan.

Baik itu perubahan secara fisik, kognitif, maupun emosional.

Salah satunya adalah mengalami baby blues saat hamil anak pertama.

Lantas, benarkah demikian?

Tanpa berlama-lama, yuk kita simak penjelasan berikut ini!

Baca Juga: Baby Blues Saat Hamil, Tolong Calon Ibu Kenali Penyebab dan Cara Mencegahnya Mulai Sekarang

Menurut Feka Angge Pramita, M.Psi, psikolog klinis anak dan remaja di Klinik Anakku, Kelapa Gading, anggapan terkait hamil anak pertama rentan terkena baby blues itu benar adanya.

Bahkan, tak hanya dialami pada kehamilan anak pertama, setiap kehamilan pasti ada yang mengalami baby blues ini.

Sebagai informasi, baby blues adalah bentuk depresi pasca melahirkan yang sebenarnya paling ringan, Moms.

"Yang paling ekstrem adalah postpartum depression, dan yang paling ringan ini adalah baby blues," kata Feka saat diwawancarai Nakita pada Jumat (22/4/2022).

Feka Angge Pramita, M.Psi.

"Perubahan suasana hati si ibu setelah kelahiran bayi itu bukanlah hal yang tidak jarang. Tapi, yang umum sebenarnya terjadi dan itu hal yang wajar kok," katanya menegaskan.

Feka menyampaikan bahwa baby blues sendiri dialami oleh 70-80 persen orang.

Hal ini terjadi akibat adanya perubahan hormon dari sang ibu itu sendiri, sehingga muncul perasaan campur aduk seperti marah-marah, menangis dengan alasan yang tidak jelas, tidak sabar, gelisah, cemas, lelah, dan insomnia.

"Ini sebenarnya hal yang cukup wajar sebenarnya. Dan dia harus menyampaikannya pada orang-orang lain, keluarga ataupun pasangan," tegas Feka.

Baca Juga: Baby Blue Saat Hamil, Jangan Dianggap Remeh Jika Moms Sudah Mengalami Kondisi Seperti Ini

Lalu, bagaiamana cara menyiasati baby blues setelah melahirkan anak pertama?

Feka mengatakan, selain berbicara dengan orang-orang yang dipercayai, perhatikan pula asupan makanan yang dikonsumsi.

"Ingat, jangan asal kenyang ya," tegas Feka.

"Terlalu banyak karbohidrat sederhana juga dapat membuat perubahan suasana hati, kata beberapa penelitian, sehingga disarankan memang karbohidrat yang kompleks," sarannya.

Feka juga mengatakan bahwa para ibu bisa menulis di jurnal tentang suasana hatinya saat itu, termasuk hal-hal yang tidak nyaman di hati.

"Saran saya sih hindari menulis di media sosial, karena itu (media sosial) kan suatu hal yang umum sebenarnya. Maksudnya umum tuh, orang lain tahu gitu ya," katanya menyarankan.

Selain itu, Feka juga menyarankan untuk pergi keluar rumah di saat kelelahan mengurus bayi yang harus selalu bergantung ada ibunya.

"Penting untuk ibu juga keluar dari rumah, keluar dari kamar, hanya sebatas halaman saja juga sangat membantu gitu ya," katanya.

Terakhir, Feka juga mengingatkan untuk jangan mengharapkan kesempurnaan dalam beberapa minggu pertama setelah melahirkan, karena setiap orang memiliki pengalaman yang berbeda-beda.

Baca Juga: Bukan Hanya Mencukupi Waktu Tidur, Sebaiknya First-Time Moms Lakukan 4 Cara Ini Agar Terhindar dari Baby Blues