Awalnya Mulus-mulus Saja, Seorang Perempuan Justru Alami Kondisi Mengerikan Setelah Hanya Konsumsi Sayuran dan Buah Selama 3 Tahun Tanpa Tambahan Makanan Lain

By Diah Puspita Ningrum, Senin, 2 Mei 2022 | 16:15 WIB
Ketahui dengan bijak bila hendak melakukan diet hanya makan sayuran. (Nakita.id/David)

Nakita.id - Konsumsi sayur dan buah memang sangat dianjurkan untuk menjaga kesehatan tubuh.

Ini karena sayur dan buah mengandung berbagai nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.

Tapi, apa jadinya kalau kita hanya mengonsumsi sayur dan buah tanpa konsumsi makanan lain? 

Ternyata efeknya sangat buruk untuk kesehatan loh, Moms!

Ada kisah seorang perempuan yang mengalami gangguan kesehatan usai hanya makan sayur dan buah sekitar tiga tahun, Moms.

Bagaimana bisa?

Melansir dari Healthline, perempuan bernama Alexandra Lein mengaku menjalankan diet nabati 100 persen selama hampir tiga tahun.

Ya, Alex hanya makan sayur dan buah serta kacang-kacangan dan tak pernah sedikit pun makan produk hewani termausk susu, daging hingga makanan laut.

Setelah mengkonsumsinya, Alex merasa pencernaanya menjadi lancar dan sangat bersemangat.

Baca Juga: Bayam Bukan Lagi Peringkat Satu, Beberapa Jenis Makanan Ini Justru Punya Kandungan Zat Besi yang Lebih Tinggi

Sayangnya, di awal tahun 2018, semuanya mulai berubah.

Alex mengaku memiliki energi yang jauh lebih sedikit. Bahkan ia memerlukan sebuah 'perjuangan' hanya untuk menyelesakan hal sederhana.

Selama hanya makan sayur dan buah, ia juga mengalami migrain yang menyiksa sebelum dan saat mengalami menstruasi.

Hal itu pun membuatnya hampir tidak bisa bangun dari tidurnya.

Alex mengakui ada yang salah dalam tubuhnya hingga ia mulai mengkonsumsi makanan lemak sehat dan makanan nabati kaya akan zat besi, namun gejala yang dialami tak berubah.

Setelahnya Alex mengunjungi seorang dokter untuk berkonsultasi.

Hasil lab Alex menunjukan hal yang mengejutkan.

"Saya pikir mungkin saya mengembangkan alergi terhadap kacang-kacangan atau gluten, tetapi hasil lab saya mengungkapkan sesuatu yang lebih mengejutkan," jelas Alex.

"Saya sangat kekurangan zat besi, stok zat besi saya bahkan lebih rendah. Tidak hanya itu, nutrisi saya juga sangat rendah, termasuk vitamin B-12, A, D, dan seng. Saya telah makan berbagai macam makanan paling sehat di planet ini, tetapi tubuh saya jelas mengirimkan sinyal bahwa itu tidak cukup," imbuhnya.

Baca Juga: Selain Minum Air Putih, Penuhi Juga Kebutuhan Nutrisi Sahur dengan 2 Makanan Utama Ini

Dokter menghargai pola dietnya yang hanya makan sayur dan buah sehingga ia menyarankan untuk mengkonsumsi suplemen agar nutrisinya terpenuhi.

Menurut Alex itu tak cukup hingga ia memutuskan untuk mulai mengkonsumsi protein hewani seperti ikan dan telur.

Namun, ia tetap memilih makanan hewani yang sehat, seperti ketika ia akan makan telur maka dipilih telur dari ayam yang dipelihara di padang rumput, bebas hormon dan antibiotik.

Sedangkan jika ia ingin makan daging sapi, maka ia akan memilih sapi yang diberi makan rerumputan.

Ternyata selama ia mulai memakan makanan dari hewani, kehidupannya jauh lebih baik.

Alex mengaku tidurnya lebih nyenyak dan jarang terbangun di malam hari, memiliki lebih banyak energi untuk beraktivitas hingga gejala migrain hanya sesekali datang ketika menstruasi.

"Menjelang akhir waktu saya sebagai seorang vegan, saya berjuang untuk bangun di pagi hari, apalagi berolahraga! Sejak saya mulai makan protein hewani lagi, saya memiliki lebih banyak energi untuk melakukan hal-hal sehari-hari," jelasnya.

Saat ini, Alex tetap memilih lebih banyak makan sayur dan buah namun memasukkan beberapa protein hewani dalam dietnya.

Alex memberikan nasihat bahwa sebaiknya dengarkan kebutuhan tubuh dan berkonsultasi pada dokter untuk menemukan menu diet yang tepat.

Baca Juga: Terungkap! Selama Ini Gak Bisa Hemat Belanja Karena Sayur di Kulkas Cepat Layu, Ternyata Kebiasaan Menyimpan Sayur Seperti Ini Jadi Penyebabnya